Pesona Pasar Baru, Destinasi Sejarah dan Budaya di Jantung Ibu Kota

Pasar Baru

Pasar Baru, atau yang dikenal sebagai Passer Baroe dalam bahasa Belanda, merupakan salah satu kawasan perdagangan tertua dan paling ikonik di Jakarta. Terletak di Jalan Pasar Baru, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, kawasan ini berdiri sejak 1820 dan menjadi pusat komersial sejak zaman kolonial Belanda, ketika Jakarta masih disebut Batavia. 

Pasar ini didirikan untuk memenuhi kebutuhan belanja warga dan kaum elit Hindia Belanda, terutama mereka yang menetap di Rijswijk, kini Jalan Veteran.

Pasar Baru lahir pada era Gubernur Jenderal W. Daendels yang memindahkan status ibu kota Batavia dari Sunda Kelapa ke Weltevreden. Di sekitarnya, terdapat berbagai bangunan bersejarah, seperti Kantor Pos Pusat, Stasiun Gambir, Gereja Katedral, Gereja Immanuel, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, dan Gedung Kesenian Jakarta, yang hingga kini tetap megah dan mencerminkan warisan budaya.

Jejak Multietnis dalam Arsitektur dan Budaya

Melangkah di Pasar Baru, pengunjung disuguhkan keindahan arsitektur yang menggabungkan gaya Tiongkok dan Eropa, menjadi bukti nyata dari beragam budaya yang menyatu di sana sejak awal berdirinya. Bangunan-bangunan di sini tidak hanya unik, tetapi juga menyimpan cerita perjalanan panjang Jakarta.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah merencanakan revitalisasi kawasan ini untuk menegaskan Pasar Baru sebagai destinasi wisata unggulan di Jakarta. Rencana tersebut disambut positif oleh berbagai pihak, yang melihat revitalisasi ini sebagai langkah strategis untuk menghidupkan ekonomi lokal melalui sektor pariwisata.

Dukungan untuk Revitalisasi

Aat Surya Safaat, anggota Tim Monitoring dan Evaluasi Percepatan Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Kemenparekraf, menyatakan bahwa Pasar Baru memiliki daya tarik multietnis dan sejarah yang ikonis.


"Revitalisasi ini akan menarik lebih banyak wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, yang pada akhirnya mendukung perekonomian lokal," ujar Aat dalam sebuah pernyataan resmi pada Kamis, 11 Juli 2024.

Selain itu, Ketua Yayasan Jakarta Weltevreden, Toto Irianto, turut mendukung rencana pelestarian dan pemanfaatan kawasan bersejarah Weltevreden. Menurutnya, Pasar Baru adalah "mata rantai pariwisata" yang akan meningkatkan daya tarik Jakarta sebagai destinasi penuh jejak kolonial dan budaya yang kaya.

Gubernur DKI Jakarta di berbagai periode juga memberikan perhatian khusus terhadap kawasan ini. Pada era Sutiyoso, Pasar Baru ditetapkan sebagai Destinasi Wisata Belanja Bertaraf Internasional, dan Anies Baswedan menegaskan pentingnya kawasan ini dengan menetapkannya sebagai Situs Cagar Budaya pada periode 2017-2022.

Membangkitkan Kembali Jiwa Pasar Baru

Revitalisasi Pasar Baru tidak hanya tentang memperbaiki bangunan fisik, tetapi juga menghidupkan kembali semangatnya sebagai pusat ekonomi dan budaya. Dukungan dari berbagai pihak diharapkan mampu mendorong kawasan ini kembali menjadi magnet bagi aktivitas ekonomi dan pariwisata di Jakarta.

Dengan segala kekayaan arsitektur, sejarah, dan budayanya, Pasar Baru memiliki potensi besar untuk berkembang menjadi destinasi wisata unggulan. Selain menawarkan pengalaman berbelanja yang autentik, kawasan ini juga menyuguhkan perjalanan ke masa lalu Jakarta yang sarat makna.


Revitalisasi Pasar Baru diharapkan dapat membuka jalan bagi masa depan yang lebih cerah, menjadikannya pusat perdagangan dan pariwisata yang berdaya saing internasional, serta simbol kebanggaan budaya Jakarta yang terus hidup. [Benhil Online]
Previous Post Next Post

Contact Form