Keripik Kelakai, Camilan Tradisional Dayak dengan Segudang Manfaat

Keripik Kelakai

Sejak zaman nenek moyang, masyarakat Indonesia telah menjalin hubungan erat dengan alam. Hutan, sebagai sumber daya yang melimpah, menyediakan aneka kebutuhan hidup, termasuk bahan pangan dan obat-obatan alami. Salah satu flora unik yang menjadi andalan adalah tanaman kelakai.

Kelakai, yang memiliki nama ilmiah Stenochlaena palustris, merupakan tumbuhan yang biasa tumbuh subur di kawasan hutan rawa. Tanaman ini telah lama dimanfaatkan oleh suku Dayak karena khasiatnya yang luar biasa. 

Konon, kelakai dipercaya mampu mengatasi diare, menambah darah, dan bahkan diyakini bisa menjaga tubuh tetap awet muda. Tidak mengherankan jika tanaman ini menjadi bagian penting dari tradisi dan kehidupan masyarakat setempat.

Kelakai: Dari Hutan ke Pasar Tradisional

Di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, kelakai mudah ditemukan di pasar-pasar tradisional. Harganya pun sangat terjangkau, hanya sekitar Rp1.000 hingga Rp2.000 per ikat.


Bagi yang gemar berpetualang di alam, kelakai juga bisa dicari langsung di area rawa-rawa yang tersebar di wilayah Kalimantan Tengah. Namun, untuk menemukannya, diperlukan ketelitian karena kelakai sering kali tersembunyi di antara tanaman lain.

Keripik Kelakai: Olahan Lezat Penuh Gizi

Salah satu cara masyarakat Kapuas mengolah kelakai adalah dengan menjadikannya keripik yang renyah dan gurih. Daun kelakai muda yang dipilih untuk membuat keripik ini harus melalui proses sederhana namun menghasilkan cita rasa yang istimewa.

Proses pembuatannya dimulai dengan membersihkan daun kelakai muda, lalu mencelupkannya ke dalam adonan tepung berbumbu dengan kekentalan tertentu. 

Setelah itu, daun yang sudah terbalut adonan digoreng dalam minyak panas hingga kering dan renyah. Hasil akhirnya adalah camilan yang tidak hanya lezat, tetapi juga sarat manfaat.

Oleh-Oleh Khas Kapuas yang Menggoda

Keripik kelakai kini menjadi salah satu oleh-oleh populer dari Kabupaten Kapuas. Dengan harga yang ramah kantong, sekitar Rp10.000 hingga Rp20.000 per bungkus, keripik ini cocok dijadikan teman santai bersama keluarga atau teman. 


Perpaduan rasa gurih dan tekstur renyahnya menjadikan keripik kelakai pilihan camilan yang unik dan berkesan.

Tak hanya memanjakan lidah, keripik kelakai juga menjadi simbol kekayaan budaya dan kearifan lokal suku Dayak. Dengan mengonsumsi camilan ini, kita tidak hanya menikmati kelezatannya, tetapi juga turut melestarikan tradisi kuliner khas Indonesia yang penuh cerita dan manfaat. [Benhil Online]
Previous Post Next Post

Contact Form