Penyebab Macet Parah Semarang Atas, Apakah Muladi Dome Undip Layak Selenggarakan Acara?



Sore kemarin, pukul 16.30, langit di Semarang tiba-tiba gelap, namun orang-orang sudah bersiap untuk pulang.

Benar saja, tiba-tiba hujan turun yang dimulai dari daerah Banyumanik dan Tembalang. Mereka yang masih di kantor memutuskan tetap pulang, sedangkan yang sudah di jalan memilih menepi sebentar untuk memakai jas hujan.

Pikir mereka, basah sebentar yang penting sampai rumah bisa langsung mandi dan berkumpul dengan keluarga sembari beristirahat.

Namun angan-angan itu tiba-tiba buyar saat melihat lalu lintas selepas tanjakan Gombel langsung tersendat dan seperti tidak bergerak. 

Yang lewat jalan tol juga hampir sama, tersendat oleh kendaraan yang akan keluar di pintu tol tembalang di sisi kiri.

Ada apa gerangan? Ternyata di Gedung Muladi Dome Undip (Universitas Diponegoro) sedang berlangsung wisuda. Perhelatan pelepasan mahasiswa itu berlangsung dari Senin, 4 November 2024 hingga Kamis, 7 November 2024.

Pantas saja dari Senin pagi arus lalu lintas di Banyumanik, Tembalang, dan Ngesrep yang merupakan wilayah Semarang atas jadi padat merayap dari pagi hingga menjelang malam.

Dan puncaknya terjadi pada Rabu sore di mana arus lalu lintas yang padat ditambah hujan deras sehingga terjadi simpul macet di setiap persimpangan.


Pengguna jalan mengeluh di grup media sosial (medsos) tentang kondisi tersebut;

'Ada wisuda di Muladi Dome, dari patung Diponegoro ke Muladi Dome 1 jam,' tulis seorang netizen,

'Muladi Dome bubaran wisuda macet, imbasnya sampai jalan Durian macet sampai Sukun,' tulis yang lain.

'Dari Gombel ke Sukun 1 jam,' yang lain menambahkan.

Padahal waktu tempuh daerah yang disebutkan itu hanya sekitar 5 menit.

Macet Setiap Ada Event

Ini kali ke sekian acara atau event yang digelar di gedung serba guna yang diresmikan pada 5 April 2024 itu menjadi pemicu kemacetan di Semarang atas. 

Sebelumnya hal serupa terjadi saat gedung itu menyelenggarakan pameran otomotif GIIAS (Gaikindo Indonesia International Auto Show) bulan lalu.

Jadi pada dasarnya, jika ada event di Muladi Dome, masyarakat Semarang atas juga harus merasakan kerepotan sebagai dampak dari acara tersebut.

Lantas apakah pihak Undip tidak melakukan kajian amdal (analisis dampak lingkungan) terlebih dahulu saat akan melakukan pembangunan gedung yang ukurannya lumayan megah itu?

Dari posisinya saja sudah kentara kalau gedung tersebut sudah berada di simpul macet daerah Tembalang, yakni jalan memutar yang menghubungkan kawasan Undip dengan kawasan Banyumanik dan Jawa bagian Selatan. Tanpa ada kegiatanpun daerah itu sudah lumayan macet, apalagi kalau ada event berskala menengah dan besar.

Posisi gedung serba guna lain (Gedung Prof. Sudarto) jauh lebih baik karena berada di komplek Undip sebelah dalam dan bukan merupakan perlintasan kendaraan umum.

Jika tidak ingin menjadi penyebab macet, pihak Undip pada umumnya dan pengelola gedung pada khususnya bisa mengumumkan pada pengguna jalan untuk memanfaatkan jalur Jangli ke Tembalang melalui jalan baru yang sangat lebar. Atau, bisa dicari solusi lain yang tidak mengganggu pengguna jalan. 

Jangan sampai gedung semegah Muladi Dome dianggap tidak layak untuk menyelenggarakan acara karena berpotensi mengganggu ketertiban umum. [Benhil]

Surga Tropis

Tropics Paradise is a collection of writings and papers presented at, from, and to the tropics. Actually, the tropics is a place that comfortable, warm, and affluent. But the situation goes undermined by the real interests that not coming from the tropics itself, such as politics, ideology, lifestyle, and others. So for that matters, Tropical Paradise wants to restore a beautiful sense of the area.

Previous Post Next Post

Contact Form