Masyarakat Bali memiliki makanan tradisional yang unik dan kaya rasa, salah satunya adalah bulung kuah pindang, hidangan berbahan dasar rumput laut yang populer di kalangan lokal. Kata bulung sendiri merupakan sebutan dalam bahasa Bali untuk rumput laut, yang menjadi bahan utama dalam sajian ini.
Jenis Rumput Laut yang Digunakan
Secara umum, ada beberapa jenis rumput laut yang biasa dikonsumsi masyarakat Bali, seperti Gracillaria sp, Caulerpa spp, dan Eucheuma cottonii. Namun, untuk hidangan bulung kuah pindang, jenis rumput laut yang paling sering digunakan adalah Kappaphycus alvarezii.
Rumput laut ini memiliki ciri khas tubuh yang memanjang dengan diameter antara 1 hingga 5 milimeter. Saat segar, warnanya hijau gelap dengan semburat kemerahan.
Proses pengolahan rumput laut ini melibatkan dua metode yang menghasilkan dua warna berbeda:
1. Hijau: Rumput laut direndam dalam larutan kapur sirih selama 30 menit.
2. Putih: Rumput laut dijemur berulang selama beberapa hari hingga mengering.
Setelah itu, rumput laut direbus dalam air selama 10 menit dan ditiriskan untuk menjaga tekstur renyahnya.
Kuah Pindang yang Kaya Rasa
Kuah pindang merupakan elemen penting dalam hidangan ini, dibuat dari rebusan ikan seperti tongkol, tuna, atau sarden (lemuru). Proses perebusan ditambah dengan daun salam, serai, dan sedikit garam untuk memperkaya rasa. Jika menggunakan ikan sarden, kuah biasanya lebih keruh dengan aroma yang lebih kuat.
Bumbu pendampingnya terdiri dari campuran berikut:
- Terasi bakar
- Garam
- Jahe
- Cabai rawit besar (cabe beo)
Semua bahan ini diulek kasar hingga teksturnya sesuai selera, lalu disiram dengan kuah pindang panas untuk menciptakan sensasi pedas dan gurih.
Penyajian yang Menggugah Selera
Saat disajikan, rumput laut ditaburi garam dan kelapa parut, lalu diberi perasan jeruk limau untuk memberikan sentuhan segar. Setelah itu, bumbu yang sudah dicampur dengan kuah pindang panas disiramkan di atasnya. Sebagai pelengkap, hidangan ini sering ditambahkan kacang tolo, kacang tanah, atau kedelai yang digoreng kering.
Hasil akhirnya adalah perpaduan sempurna antara tekstur rumput laut yang renyah dan kuah yang gurih pedas, menjadikannya teman ideal untuk menemani waktu santai.
Bulung Kuah Pindang dalam Budaya Bali
Hidangan ini mudah ditemukan di berbagai warung makan di sekitar Kota Denpasar dan sekitarnya. Biasanya, bulung kuah pindang disajikan bersama beberapa hidangan khas Bali lainnya, seperti:
- Nasi campur Denpasar
- Tipat cantok (nasi dengan sate lilit, urap, dan sambal matah)
- Serombotan (salad khas Bali dengan bumbu pedas rempah)
- Rujak Buleleng (salad buah khas dengan bumbu pedas dan gurih).
Dengan cita rasa unik yang memadukan unsur tradisional dan kekayaan alam Bali, bulung kuah pindang menjadi salah satu sajian khas yang wajib dicoba bagi siapa saja yang berkunjung ke Pulau Dewata. [Benhil Online]