Puan Maharani kembali mendapatkan kepercayaan untuk memimpin Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia. Dalam sebuah momen yang penuh kebanggaan, Puan terpilih secara bulat sebagai Ketua DPR RI periode 2024-2029.
Keputusan ini diambil dalam Rapat Paripurna yang berlangsung di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/10/2024).
Rapat Paripurna tersebut dipimpin oleh dua tokoh istimewa: Guntur Sasono (78), sebagai anggota tertua, dan Annisa Mahesa (23), sebagai anggota termuda. Keduanya menakhodai sidang dengan penuh kehormatan dalam pembukaan Masa Sidang I Tahun Sidang 2024-2025 DPR RI.
Sebelum penetapan pimpinan, Rapat Paripurna juga mengesahkan kepengurusan delapan fraksi besar di DPR. Namun, puncak dari agenda adalah pemilihan pimpinan DPR yang dinanti-nantikan. Pemilihan tersebut merujuk pada Pasal 427D UU Nomor 2 Tahun 2018, yang menetapkan bahwa pimpinan DPR dipilih berdasarkan perolehan kursi terbanyak di parlemen. Sesuai hasil Pemilu Legislatif 2024, PDI Perjuangan (PDIP) kembali meraih posisi teratas, menempatkan Puan di kursi Ketua.
Tidak hanya Puan, empat Wakil Ketua DPR RI juga ditetapkan: Adies Kadir dari Golkar, Sufmi Dasco Ahmad dari Gerindra, Saan Mustofa dari NasDem, dan Cucun Ahmad Syamsurizal dari PKB. Pemilihan ini dilakukan berdasarkan urutan perolehan kursi partai politik di DPR, mencerminkan peta politik yang dinamis.
"Apakah bisa disetujui?" tanya Guntur Sasono kepada seluruh anggota dewan. Dengan penuh antusiasme, jawaban 'setuju' menggema di ruang sidang. Palu pun diketuk, menandai disahkannya susunan pimpinan DPR RI.
Setelah itu, Puan bersama keempat wakilnya menjalani prosesi pengucapan sumpah/janji yang dipandu oleh Ketua Mahkamah Agung, Muhammad Syarifuddin.
Rapat Paripurna ditutup dengan simbolis penyerahan palu sidang dari Guntur kepada Puan, sebagai tanda dimulainya kepemimpinan baru di DPR.
Dengan terpilihnya Puan, sejarah pun kembali mencatat langkah putri dari tokoh besar Megawati Soekarnoputri ini sebagai salah satu wanita berpengaruh di kancah politik Indonesia.
Lima tahun ke depan, ia akan kembali membawa aspirasi rakyat dari kursi tertinggi parlemen. [Benhil Online]