Peringatan Penting untuk Presiden Terpilih Prabowo Subianto

Prabowo Subianto

Oleh: Saiful Huda Ems
Lawyer dan Analis Politik

Pemimpin revolusioner sering kali muncul dari kehidupan desa yang sederhana. Mereka tumbuh dengan ketangguhan, tidak manja, dan memahami denyut nadi masyarakat. Mereka selalu berusaha mencari solusi untuk permasalahan sosial yang dihadapi. Dari situ, lahirlah pemikiran yang jernih, jujur, dan penuh keberanian. Mereka menjadi sosok yang teguh, kokoh dalam prinsip, serta militan dalam perjuangan.

Angela Dorothea Merkel, mantan Kanselir Jerman, adalah contoh nyata. Di masa kepemimpinannya, ia tetap tinggal di apartemen sederhana bersama suaminya tanpa dilayani asisten rumah tangga. Bahkan setelah tak lagi menjabat, ia tetap hidup dengan kesederhanaan yang sama.

Berbeda dengan kondisi di Indonesia, di mana Presiden Joko Widodo dan Presiden terpilih Prabowo Subianto adalah sosok yang kaya raya dengan banyak pembantu. Pemimpin dengan gaya hidup demikian cenderung kurang memiliki empati terhadap penderitaan rakyat.

Melihat daftar orang-orang yang dipanggil Prabowo untuk diangkat sebagai menteri, saya merasa pesimis dengan masa depan Indonesia. Terutama mengingat beban warisan utang triliunan rupiah dari era Jokowi. 

Lebih mengkhawatirkan lagi, beberapa menteri yang bermasalah di kabinet Jokowi tampaknya akan dipertahankan, termasuk jika Gibran Rakabuming Raka, yang dirumorkan memiliki masalah kesehatan mental, menjadi wakil presiden.


Kemudian ada fenomena ormas-ormas yang bergaya preman seolah diberi posisi penting di sekitar kekuasaan, menggantikan fungsi POLRI, TNI, dan BIN. Hal ini bisa membahayakan keamanan nasional dan pertahanan negara.

Bukan hanya penjahat kelaparan yang melanggar hukum, tetapi juga para preman yang dilindungi pemerintah. Tragisnya, POLRI tidak akan berani menindak mereka karena mereka dianggap bagian dari kekuasaan.

Saya berharap Pak Prabowo Subianto, sebagai Presiden terpilih, lebih bijaksana dalam memilih menteri-menterinya. Mereka yang tidak cakap di bidangnya, apalagi yang bermasalah hukum, sebaiknya tidak dipilih.

Pak Prabowo lahir dari keluarga kaya, dan hal itu membuat kepekaannya terhadap penderitaan rakyat bisa saja kurang. Oleh karena itu, ia perlu dikelilingi oleh sosok yang berpengalaman dan memiliki komitmen kuat pada kepentingan rakyat.

Jangan beri tempat bagi premanisme untuk tumbuh dan berkuasa di tengah masyarakat. Sebab, sehebat apapun para preman, mereka tidak akan mampu bertahan saat menghadapi kemarahan rakyat.

Lebih baik Prabowo fokus untuk memajukan pendidikan bagi generasi muda, mencerdaskan mereka agar bisa menjadi benteng nasional dari ancaman luar, serta menjadi pendukung utama dalam menjalankan program pemerintah demi kemajuan Indonesia.


Patriotisme tidak diukur dari pidato yang berapi-api, tetapi dari kerja nyata yang penuh dedikasi untuk kemajuan bangsa dan negara.

Kepemimpinan Jokowi yang dinilai buruk di akhir masa jabatan patut menjadi pelajaran bagi Prabowo. Ini adalah momen untuk introspeksi dan melakukan perubahan besar demi kemajuan Indonesia. [Benhil Online]
Previous Post Next Post

Contact Form