Nasi Goreng Serba 6000 Semarang Jadi Andalan Agar Kantong Tidak Menjerit

Nasi Goreng Serba 6000

Bagi penggemar kuliner pasti paham kalau harga nasi goreng biasanya di atas Rp 10.000. Tapi kalau ada yang menjualnya dengan harga separohnya tentu sebuah kejutan.

Harga kuliner murah meriah tersebut langsung menjadi andalan bagi yang ingin merasakan nasi goreng namun kebetulan sedang berkantong cekak alias tidak punya banyak uang.

Meski begitu, tempat kuliner bernama Nasi Goreng Serba 6000 itu juga tetap didatangi oleh mereka yang tidak bokek, seperti yang disampaikan Utomo (48 tahun).

"Kalau cuma makan nasi goreng di sini saya belum kenyang. Biasanya nambah daging ayam dan gorengan, serta jeruk hangat, jadi bisa sampai dua puluh ribuan habisnya," ujarnya pada Benhil.


Justru yang menjadi keunggulan di sini, menurut Utomo, harga nasi goreng, mie godog, mie goreng memang enam ribuan, tapi ada berbagai makanan tambahan yang membuat pembeli punya banyak pilihan.

Menurut pantauan Benhil, warung makan yang terletak di Jalan Thamrin dekat kantor Pertamina Semarang itu memang lebih banyak dikunjungi anak muda usia 20'an. Pada usia tersebut rata-rata mereka belum bekerja atau belum berpenghasilan besar. 

Maka ketika terdapat tempat makan yang harganya tidak bikin kantong menjerit, mereka secara tidak sungkan akan mencobanya. Kalau rasanya cocok, sudah pasti akan jadi langganannya. Hal itu disampaikan Lina (19 tahun).

"Kalau lagi pengen nasi goreng, saya pasti ke sini sama teman atau sendirian," ujar mahasiswi sebuah kampus swasta di pusat kota Semarang itu.

Lina menyatakan kalau uang saku kiriman sudah menipis, biasanya dia makan nasi goreng dan air putih sudah cukup.

"Nasi goreng di sini rasanya sudah renyah, tidak perlu nambah makanan atau camilan lain," ujar remaja putri dari Wonosobo itu.

Lesehan Memanjang

Saat Benhil datang ke Warung Nasi Goreng Serba 6000 itu pengunjung cukup banyak menikmati masakan di lesehan yang terletak di sisi kanan, belakang, dan kiri dari gerobak jualan. Padahal saat itu bukan akhir pekan. 

Kru warung mondar mandir di sekitar jualan melayani pembeli, sedangkan pembeli juga mendatangi gerobak untuk mengambil makanan tambahan yang berupa aneka gorengan dan daging ayam yang masih menempel di tulangnya. 


Selain menggoreng di dekat gerobak, pihak warung juga punya tempat di seberang jalan yang dipakai untuk menanak nasi dan menyediakan bahan-bahan masakan. Kru warung seringkali menyeberang jalan untuk mengambil sesuatu di tempat tersebut.

"Dengan bahan masakan yang cukup tidak akan membuat pelanggan kecewa," ucap salah satu kru warung tersebut.

Jika Anda berada di kota Semarang dan inging merasakan nasi goreng yang ramah di kantong, maka tidak ada salahnya untuk mengunjungi warung yang buka dari sore hari tersebut. [Benhil]



Surga Tropis

Tropics Paradise is a collection of writings and papers presented at, from, and to the tropics. Actually, the tropics is a place that comfortable, warm, and affluent. But the situation goes undermined by the real interests that not coming from the tropics itself, such as politics, ideology, lifestyle, and others. So for that matters, Tropical Paradise wants to restore a beautiful sense of the area.

Previous Post Next Post

Contact Form