Sejarah kemerdekaan Indonesia tidak lepas dari peran besar para fotografer yang berjuang mengabadikan momen-momen penting, termasuk Mendur Bersaudara.
Kakak beradik ini, Alex Impurung Mendur dan Frans Soemarto Mendur, menjadi saksi sekaligus perekam sejarah melalui lensa kamera mereka, menjadikan mereka tokoh kunci dalam subsektor fotografi Indonesia.
Jejak Awal Mendur Bersaudara
Lahir di Manado pada 7 November 1907, Alex Mendur adalah anak pertama dari sebelas bersaudara. Ia memulai kariernya di dunia fotografi pada 1922, belajar dari Anton Najoan. Perjalanan Alex berlanjut menjadi jurnalis dan fotografer di surat kabar "Java Bode" serta majalah "Wereld Nieuws en Sport in Beld" pada 1932.
Saat masa pendudukan Jepang, Alex bergabung dengan kantor berita Dome, cikal bakal Kantor Berita Antara, di mana ia mengembangkan bakat fotografinya dan mengajak adiknya, Frans Mendur, untuk turut serta.
Ketertarikan Frans terhadap dunia fotografi membuat keduanya serius berkarier sebagai fotografer. Dari sinilah, Mendur Bersaudara terus berkarya, mengabadikan momen penting bangsa Indonesia yang sedang memperjuangkan kemerdekaannya.
Mendur Bersaudara di Detik-detik Proklamasi
Kemampuan memotret yang mumpuni membawa Mendur Bersaudara pada kesempatan besar: mengabadikan peristiwa bersejarah di pagi 17 Agustus 1945, hari proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Baca juga: Puan Maharani: Aparat Harus Netral di Pilkada Jateng, Biarkan Rakyat Menentukan Pemimpinnya
Dengan kamera Leica dan roll film yang mereka bawa secara diam-diam, mereka menghindari pantauan ketat tentara Jepang yang masih berpatroli di sekitar rumah Bung Karno.
Saat Soekarno dan Hatta keluar untuk membacakan teks Proklamasi, Mendur Bersaudara tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Foto-foto mereka berhasil mengabadikan detik-detik proklamasi yang menjadi simbol kelahiran bangsa Indonesia.
Hasil jepretan mereka, seperti momen pengibaran bendera Merah Putih, hingga kerumunan rakyat yang menyaksikan proklamasi, kini menjadi artefak sejarah yang sangat berharga.
Lahirnya IPPHOS, Kantor Berita Foto Pertama Indonesia
Setelah peristiwa proklamasi, Mendur Bersaudara bekerja di surat kabar Harian Merdeka sebelum memutuskan untuk mendirikan kantor berita foto independen bernama Indonesia Press Photo Service (IPPHOS) pada 2 Oktober 1946. Inisiatif ini menjadikan IPPHOS sebagai kantor berita foto pertama di Indonesia. Bersama rekan-rekan fotografer lainnya, seperti Justus Umbas, Frans “Nyong” Umbas, Alex Mamusung, dan Oscar Ganda, mereka berupaya membawa nama Indonesia lebih dikenal luas melalui karya foto jurnalistik.
IPPHOS tidak hanya mendokumentasikan peristiwa politik dan kenegaraan, tetapi juga merekam berbagai momen dalam bidang olahraga, sosial, seni, dan budaya.
Lewat foto-foto berkualitas, IPPHOS berhasil membangun citra Indonesia di mata dunia.
Momen-momen Ikonik Karya Mendur Bersaudara
Mendur Bersaudara dikenal melalui karya-karya bersejarah yang mereka hasilkan. Selain foto pembacaan teks Proklamasi oleh Soekarno, mereka juga mengabadikan momen penting lainnya, seperti rapat pertama Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) yang dipimpin Sutan Sjahrir pada 16 Oktober 1945, pertemuan antara Jenderal Sudirman dan Soekarno di Yogyakarta pada 1949, serta peristiwa heroik pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
Warisan Mendur Bersaudara di Tugu Pers Mendur
Untuk mengenang jasa dan perjuangan Mendur Bersaudara, dibangunlah Tugu Pers Mendur di Kawangkoan, Minahasa, Sulawesi Utara. Di tempat ini, terdapat sekitar 113 foto asli karya mereka, yang menjadi saksi sejarah perjuangan rakyat Indonesia.
Pengunjung bisa merasakan kembali semangat juang bangsa dan mengenang peristiwa-peristiwa penting yang turut membentuk Indonesia menjadi negara merdeka.
Dengan dedikasi mereka, Mendur Bersaudara telah menorehkan jejak abadi dalam sejarah bangsa, memastikan generasi mendatang bisa melihat dan mengenang perjuangan kemerdekaan melalui lensa kamera. [Benhil Online]