Review lanjutan film Joker berjudul Joker: Folie à Deux dinilai mengecewakan. Sutradara Todd Phillips pernah mengalami kesalahan yang sama.
Tidak salah jika penggemar film banyak berharap pada tokoh vilain legendaris itu karena film pertamanya Joker (2019) sukses secara fenomenal. Film tersebut juga menjadi tontonan pertama khusus dewasa yang mampu mengumpulkan pendapatan lebih dari 1 miliar dolar ($1,078,958,629).
Nyatanya, film Joker kedua ini dinilai banyak pihak tidak sesuai ekspektasi. Menurut mereka, Joker kali ini jadi badut musikal dan sentimentil gara-gara urusan asmara di penjara.
Film ini juga nilanya anjlok jadi 5,3.menurut IMDB (Internet Movie Data Base). Padahal pendahulunya mendapat nilai sempurna untuk ukuran film kriminal, yakni 8,4.
Berdurasi 2 jam lebih 8 menit, film Joker: Folie à Deux berubah menjadi drama musikal ala Disney yang diperagakan antara Joker dan Lee atau Harley Quinzel (Lady Gaga). Bedanya, film ini ditingkahi dengan kekacauan khas kota imajinasi Gotham.
Banyak penggemar yang merasa muak dengan adegan tarian sentimentil yang muncul terlalu banyak di sepanjang film. Imej tokoh brutal yang punya jargon 'pasang tampang sumringah' (put on a happy face) itu jadi berubah di film lanjutan ini.
Film kedua ini berkisah tentang Joker (Jaquin Phoenix) yang harus mempertanggungajawabkan perbuatannya setelah menembak mati seorang pembawa acara. Di penjara yang merangkap rumah sakit jiwa, Arkham State Hospital, dia bertemu dengan Lee yang juga merupakan kriminal yang mengalami masalah kejiwaan. Keduanya jatuh cinta secara klop layaknya penggemar dan idola sembari mencoba lolos dari hukuman mati di persidangan.
Sutradara Todd Phillips masih menggunakan gaya yang biasa dipakai untuk film-filmnya, yakni jalinan cerita sederhana yang diperkuat dengan akting pemain dan ditambah sedikit distorsi pada beberapa adegan.
Sekuel Lemah
Meski pernah mendapat nominasi Oscar untuk sutradara film Joker (2019), Todd Phillips lebih dikenal sebagai pembuat film-film komersil ringan. Beberapa filmnya yang laris adalah The Hangover 1 sampai 3, dan Old School.
Tidak jarang dia memakai humor jorok untuk memancing tawa penonton seperti (maaf) adegan masturbasi pada film Due Date, dan kepala jerapah yang putus akibat menabrak jembatan penyeberangan pada film The Hangover part 3.
Kegagalan Joker 2 seharusnya bisa diketahui oleh penggagas film karena Todd pernah mengalami hal yang sama saat membuat The Hangover Part 2 (2011), setelah sukses film pertama yang rilis tahun 2009.
Film Hangover lanjutan dinilai kritikus terlalu dipaksakan dan tidak menarik lagi sehingga hanya mendapat nilai 6,5 oleh IMDB. Namun film kedua itu mendapat sukses komersil sehingga dilanjut film ketiga yang hasilnya hancur secara kualitas dan tidak selaris film pertama dan kedua.
Dengan kata lain, Todd Phillips belum sekelas Steven Spielberg, Christopher Nolan, atau James Cameron yang mampu membuat film kedua lebih sukses dan bikin penasaran.
Meski begitu, menurut pantauan Benhil di media sosial, beberapa penggemar kharakter Joker merasa Joker: Folie à Deux tetap film yang bagus dan bisa memahami adegan musikal sebagai simbol perasaan tokoh itu yang sedang kasmaran. [Benhil]