Setelah sukses membuka 197 gerai warung Bebek dan Ayam Kampung Mas Budi di Jawa dan Bali, kini brand tersebut membuka tempat makan berkonsep semi resto berupa bakso tetelan.
Animo masyarakat terhadap hidangan berkuah dari grup Mas Budi itu sangat positif. Terbukti pada minggu ke-3 pembeli masih ramai datang ke resto baru tersebut.
Pemilik franchise Mas Budi cukup percaya diri membuka kuliner barunya di Jalan Mulawarman Banyumanik, Semarang. Tepatnya, di samping salah satu cabang warung Bebek dan Ayam Kampung-nya.
Perlu diketahui warung Bebek Mas Budi di Mulawarman tersebut merupakan salah satu yang paling tinggi omzet penjualannya karena dekat dengan pemukiman kelas menengah ke atas dan kampus Undip.
Kondisi warung bakso Mas Budi yang tetap ramai itu tentu sangat melegakan, mengingat persaingan bakso di mana saja sangat tajam, dalam arti hanya yang benar-benar menang rasa yang bisa bertahan.
Jika respon pasar terhadap warung Bakso Tetelan Mas Budi itu selalu positif, maka tidak menutup kemungkinan kalau menu itu bakal ditawarkan sebagai franchise, selain bebek dan ayam goreng.
Menurut sebuah sumber, bakso tetelan tersebut bisa menjadi alternatif menu bagi warung bebek Mas Budi yang kebetulan sepi karena beberapa alasan.
Syarat Franchise
Dengan masih tingginya iklim investasi di bidang kuliner, bisa jadi yang tertarik untuk bergabung pada franchise atau waralaba kuliner dengan tagline 'Tetelannya melimpah boss' itu tetap banyak.
Jika mengacu pada persyaratan waralaba Bebek dan Ayam Kampung Mas Budi dengan warung yang berkonsep semi resto, maka terdapat beberapa poin yang perlu diperhatikan oleh calon investor.
Karena segmen pasar Mas Budi adalah menengah ke atas, maka investor perlu menyediakan tempat (yang akan digunakan sebagai warung) yang luasnya sekitar 600 meter persegi dan terletak di pinggir jalan yang ramai dilalui masyarakat.
Bangunan resto bisa dibangun oleh tim Mas Budi atau bisa juga dibangun sendiri oleh investor dengan mengacu konsep bangunan dari tim waralaba.
Biaya kerja sama dan berapa besar pendapatan untuk investor dan pelaku usaha belum bisa diinfokan karena bisa berubah setiap saat, mengikuti kondisi keuangan terkini.
Optimis
Pilihan menu bakso tetelan di warung tersebut cukup bagus karena bakso jenis itu jarang dijual di sekitar Banyumanik. Hal itu disampaikan Cahyo (53 tahun).
"Di sini yang banyak bakso Malang, bakso kerikil, dan bakso biasa. Kalau bakso tetelan masih jarang, jadi saya optimis menu ini bakal bikin orang penasaran," ujarnya.
Selain bakso tetelan, di warung itu juga tersedia bakso biasa, bakso jumbo, dan bakso tetelan jumbo yang harganya berkisar Rp 20.000,- hingga Rp 30.000,-. [Benhil]