Kelompok pendemo yang menamakan diri Koalisi Ojol (ojek online) Nasional (KON) meminta pemerintah menutup aplikasi Ojol (termasuk Gojek dan Grab) saat unjuk rasa pada Kamis, 29 Agustus 2024. Netizen menyatakan ojol adalah relawan penolong.
Saat demo di depan Kominfo, KON meminta pemerintah menutup aplikasi layanan pengantaran apabila tuntutan mereka tidak ditanggapi selama satu minggu. Mereka juga mengancam akan mengerahkan massa yang lebih besar jika pemerintah tidak menyelesaikan tuntutan itu dalam waktu dua minggu.
Sedangkan hari ini, Sabtu, 7 September 2024 sudah masuk hari ke-9 sejak ojol melakukan unjuk rasa.
"Itu permintaan kami untuk memberikan kepastian jaminan progress yang baik," ujar Perwakilan divisi hukum Koalisi Ojol Nasional (KON) Muhammad Rahman saat berunjuk rasa.
Terdapat 6 tuntutan dari para ojol yang salah satunya adalah penghapusan tarif pengantaran yang dinilai tidak manusiawi dan tidak adil.
Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi menolak permintaan penutupan aplikasi ojol karena bakal mengganggu pelayanan masyarakat.
"Ya jangan lah, pelayanan masyarakat terganggu. Kita juga melihat kepentingan masyarakat, aplikator, ojol harus dipikirin," kata Budi pada Jumat, 30 Agustus 2024.
Di antara ojol yang berdemo, banyak juga memilih untuk tidak bergabung dengan unjuk rasa tersebut dan memiliki pandangan lain.
"Dari dulu demo tapi keadaan sama saja, tidak kunjung menjadi baik. Mending disyukuri kerja ini karena keadaannya memang begini," kata Kusnan (53 tahun) kepada situs berita Benhil.
Pria yang sudah bergabung dengan Gojek sejak tahun 2016 itu menyatakan persaingan antar ojol yang menyebabkan penghasilan berkurang, tapi dia menganggap itu normal saja.
Diselamatkan Ojol
Saat kabar pemerintah yang diminta menutup aplikasi ojol, hampir semua netizen berkomentar tidak setuju.
'Motor saya pernah mogok di jalan, lalu ada ojol yang sukarela mendorong motor saya sampai bengkel terdekat. Terima kasih mas ojol yang tidak sempat menanyakan namanya,' tulis seorang netizen.
'Saat anak saya kecelakaan, ada ojol yang menolong anak saya untuk memanggilkan ambulans dan dibawa ke rumah sakit,' tulis yang lain.
'Kasihan kalo ojol ditutup. Bakal ada jutaan orang yang nganggur, dari mitra driver sampai mitra pedagang. Jangan sampai dahhh,' yang lain menambahkan.
Masih banyak komentar yang menolak kalau ojol ditutup. [Benhil]