Oleh: Saiful Huda Ems
Penulis: Seorang Lawyer
Jangan biarkan ketakutan membungkam suara kita. Siapapun yang berusaha menghancurkan konstitusi negara ini, tak peduli seberapa tinggi jabatannya, bahkan jika ia adalah Presiden Jokowi, harus kita lawan! Ini bukan soal keberanian semata, tetapi soal harga diri kita sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat.
Jika negara terus-menerus dirusak demi kepentingan segelintir orang, khususnya keluarga penguasa, maka kita wajib bangkit melawan meski ancaman hukum dan tekanan terus menghantui.
Keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 60/PUU-XXII/2024 dan Nomor 70 sudah jelas, final, dan mengikat. Namun, apabila Presiden Jokowi mencoba bermain di belakang layar melalui kekuasaan DPR dengan memanfaatkan operator politiknya di Baleg DPR RI untuk membatalkan keputusan MK sehari setelah dikeluarkan, ini adalah tindakan terang-terangan yang menginjak-injak konstitusi Republik Indonesia. Jokowi, dalam hal ini, bukan sekadar melanggar hukum, tetapi secara simbolis telah meludahi konstitusi negara kita!
Hingga siang ini, rapat Paripurna DPR RI yang seharusnya membahas Revisi UU Pilkada dan yang dimaksudkan untuk menganulir Keputusan MK No.60 dan 70, masih belum bisa dilaksanakan karena tidak memenuhi kuorum. Ini berarti revisi tersebut belum dapat disahkan.
Namun, kita tidak boleh terlena dengan drama politik yang dimainkan oleh para pengecut di DPR, karena pengesahan bisa saja terjadi sewaktu-waktu, mungkin malam ini atau sebelum Pilkada November 2024.
Oleh karena itu, kita harus terus mengawal dan mempertahankan Keputusan MK yang menjadi harapan bagi rakyat untuk meraih kembali kebebasan politiknya yang selama ini telah dirampas!
Sebagai bangsa, kita harus memiliki ketegasan moral dan prinsip yang kokoh. Tanpa itu, kita akan terus dianggap sebagai bangsa yang bodoh, mudah diadu domba, dan terus-menerus tunduk pada penguasa yang melanggar konstitusi.
Mereka, yang dengan kejamnya ingin mengubah Republik Indonesia menjadi kerajaan pribadi, tidak hanya melawan konstitusi tetapi juga menghina perjuangan para pahlawan bangsa yang telah mengorbankan segalanya demi kemerdekaan negara ini.
POLRI, TNI, mahasiswa, dan seluruh rakyat Indonesia, tanpa memandang profesi, harus bersatu padu. Kita tidak boleh terpecah oleh politik adu domba.
Mereka yang sebelumnya bertikai hanya karena perbedaan dukungan politik harus kembali bersatu melawan upaya penghancuran konstitusi negara. Sebab, jika kita tidak bersatu, kita akan terus-menerus berada dalam konflik, saling mencurigai, menyerang, dan menghancurkan satu sama lain, sementara Jokowi dan keluarganya dengan nyaman menikmati kekuasaan dan fasilitas negara, di atas penderitaan jutaan rakyat yang hidup dalam kesulitan.
Baca juga: Demo Tolak Revisi UU Pilkada, Mahasiswa Cirebon Bakar Keranda Bergambar Foto Jokowi dan Keluarga
Saya menyerukan perlawanan ini dengan sepenuh kesadaran dan kesiapan menanggung segala resiko, demi membangkitkan kesadaran revolusioner bangsa kita yang ingin segera terbebas dari penjajahan oleh bangsa sendiri yang telah menggadaikan kedaulatan negara kepada pihak asing demi mempertahankan kekuasaan mereka!
Rawe-rawe Rantas Malang-malang Putung, sekali merdeka tetap merdeka. Daripada harga diri kita sebagai rakyat terus diinjak-injak, kita harus tegas melawan! Merdeka! [Benhil Online]