Sejarah Plat Nomor Kendaraan Indonesia Ternyata Peninggalan Penjajah

Plat Nomor

Meski Negara Indonesia sudah merdeka selama 79 tahun, ternyata banyak peninggalan penjajah atau kolonial yang masih dipakai hingga sekarang, salah satunya plat nomor kendaraan.

Kisah itu dimulai saat Kerajaan Belanda merasa ketar ketir dengan perang yang mengancam wilayah mereka di Eropa, yaitu perang yang dipicu invasi Napoleon dari Perancis yang menyerbu daerah sekitarnya. Saat itu sebenarnya yang berperang dengan Napoleon adalah Inggris.

Napoleon mulai melirik wilayah Nusantara (saat itu bernama Hindia Belanda). Namun Inggris tidak tinggal diam sehingga mengirim 60 kapal untuk mematahkan ambisi Napoleon itu menguasai koloni Belanda itu.

Upaya Inggris itu berhasil dengan menguasai Batavia pada 26 Agustus 1811. Kondisi itu memaksa Belanda untuk menandatanganani Kapitulasi Tuntang pada 18 September 1811 yang menyatakan Belanda menyerahkan wilayah jajahan mereka kepada Inggris.

Saat beralih pada kolonial Inggris yang dipimpin Thomas Stamford Raffles, mereka membuat banyak perubahan yang dianggap lebih positif dibandingkan pemerintah kolonial Belanda. Perubahan Raffles dalam hal pemerintahan, ekonomi, sosial, budaya, ilmu pengetahuan, dan lain-lain.

Meski begitu, saat menguasai Nusantara, Inggris tetap dihantui ancaman penyerbuan pasukan Napoleon lewat laut. Untuk berjaga-jaga dengan serangan itu, pihak militer Inggris menempatkan batalion kereta kuda di setiap wilayah pelabuhan di Jawa.

Batalion kereta kuda itu diberi plakat sesuai masing-masing wilayah batalion. Batalion B bertugas di Batavia (saat ini Jakarta), batalion H bertugas di Semarang, batalion K bertugas di wilayah pelabuhan Jepara sampai Pati, batalion S bertugas di Tuban, batalion L di Surabaya, dan seterusnya.

Napoleon Kalah oleh Letusan Gunung Indonesia

Empat tahun setelah Inggris di Indonesia, perlawanan Napoleon Prancis tidak semakin kuat, tapi justru melemah.

Penyebab awalnya adalah letusan Gunung Tambora di Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Dahsyatnya letusan itu menutup awan hingga di Eropa sehingga menghalangi sinar Matahari ke wilayah tersebut. Alhasil, selama setahun Eropa tidak mengalami musim panas.

Nahas bagi pasukan Napoleon yang terjebak musim dingin berkepanjangan sehingga menjadi lemah. Kondisi itu membuat pasukan Napoleon tidak maksimal dan akhirnya terpaksa menyerah kalah di Waterloo pada 1815.  

Kekalahan Napoleon memberi kesempatan Belanda untuk kembali menguasai Nusantara secara resmi pada 1816. Sedangkan Inggris mendapat gantinya di wilayah New York, Amerika Serikat.

Saat Belanda kembali ke Indonesia, Pemerintah Kincir Angin itu tetap menggunakan plakat kereta kuda itu sesuai wilayah yang sudah terdaftar oleh Kolonial Inggris. 

Plakat tersebut kemudian menjadi cikal bakal nomor saat transportasi berubah dari kuda menjadi kendaraan bermotor. Sampai sekarang daftar plakat setiap kota itu masih dipakai oleh Pemerintah Indonesia. [Benhil]



Surga Tropis

Tropics Paradise is a collection of writings and papers presented at, from, and to the tropics. Actually, the tropics is a place that comfortable, warm, and affluent. But the situation goes undermined by the real interests that not coming from the tropics itself, such as politics, ideology, lifestyle, and others. So for that matters, Tropical Paradise wants to restore a beautiful sense of the area.

Previous Post Next Post

Contact Form