Bagi Anda pecinta kuliner ada menu baru yang patut dicoba, yakni pecel rambak yang terletak di Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak.
Saat ini jenis kuliner itu sedang naik daun terbukti beberapa penjual membuka lapak di beberapa tempat di seberang pasar Mranggen.
Posisi Mranggen sendiri termasuk unik. Meski termasuk wilayah Kabupaten Demak, namun posisinya lebih dekat dengan Kota Semarang. Lebih tepatnya di sebelah timur Semarang dan berada di perlintasan Kota Lumpia menuju Purwodadi.
Sebelumnya, Mranggen tidak memiliki kuliner khas yang menjadi andalan apabila melintas di daerah tersebut. Kini banyak pengendara yang menyempatkan untuk menikmati kuliner yang termasuk baru di daerah itu.
Pecel rambak sendiri secara umum adalah perpaduan menu pecel (sayuran rebus yang disiram dengan kuah sambal kacang) dan rambak yang dimasak kering dan basah. Rambak kering menyerupai kerupuk dan yang basah dimasak sebagai sayur lodeh dengan daging ikan serta tahu tempe.
Masakan ini bisa dinikmati dengan nasi atau lontong, tergantung selera.
Selain dua menu utama itu juga ada menu lain yang tidak kalah menarik, seperti sayur bening, soto, tumis ikan laut dan lele, serta masih banyak lagi.
Untuk lauknya tidak usah kuatir, ada banyak pilihan yang memenuhi meja dagangan, seperti mendoan, perkedel kentang, perkedel jagung, tahu isi, sate keong, dan lain-lain. Ada juga makanan kecil manis, seperti onde-one, klepon, dan sebagainya.
Bagi pengunjung yang baru pertama mencicipa pecel rambak pasti akan bingung memilih menu makanan karena sangat banyak pilihan dan semuanya terasa lezat.
Penjual Cantik Buka Lapak Hingga Subuh
Yang menarik dari kuliner pecel rambak itu adalah penjualnya rata-rata masih muda dan berparas manis dan cantik, serta sangat ramah melayani pembeli.
Situs berita Benhil berkesempatan menikmati masakan di warung pecel rambak milik Mbak Yaya yang berada tepat di depan pasar Mranggen dan memesan seporsi pecel rambak dengan lauk sate keong dan mendoan serta ditemani es jeruk.
Mbak Yaya selain melayani meracik makanan untuk pembeli juga menjadi kasir yang menerima pembayaran.
"Kita jualan dari Sore hingga Subuh. Pembeli masih banyak yang datang setelah tengah malam," ujar perempuan bernama asli Octavia itu.
Perempuan berusia sekitar 27 tahun itu merasa tidak takut berjualan sepanjang malam karena ditemani suami dan 4 pegawai putra dan putri.
"Semua penjual pecel rambak di daerah sini biasanya perempuan seusia saya dan ditemani suaminya," ujarnya.
Yaya yang berparas elok rupawan itu menerangkan pembeli yang datang bermacam-macam latar belakangnya, dari pengusaha, pegawai negeri, karyawan pabrik, sopir truk, sopir angkot, dan lain-lain.
"Mungkin karena harga makanan ini terjangkau banyak kalangan," ujarnya sambil tersenyum ramah.
Seorang pengunjung wanita yang baru saja menghabiskan makanan terlibat obrolan sebentar dengan Mbak Yaya sambil melakukan transaksi pembayaran.
"Saya berasal dari Semarang atas, jauh-jauh datang ke sini untuk mencicipi kuliner yang sedang viral ini," ucap pembeli itu.
Saat Benhil sudah selesai dan menanyakan harga makanan yang tadi dipesan, penjual itu menyebut nominal Rp 26 ribu.
Sebuah harga yang cukup murah untuk makanan nikmat dan terdiri atas banyak pilihan.
Jika Anda kebetulan melintas di daerah Mranggen, tidak ada salahnya mencoba kuliner yang satu ini. [Benhil]