Memasuki periode kedua sebagai calon Bupati Indramayu, Nina Agustina, yang didukung penuh oleh PDI Perjuangan, dinilai layak bersanding dengan tokoh-tokoh lokal terkemuka. Dr. Khaeruddin Imawan, seorang pengamat sosial dan politik dari Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon, menekankan pentingnya kolaborasi ini dalam membangun fondasi jangka panjang untuk Indramayu.
Khaeruddin menyoroti perlunya langkah-langkah progresif untuk masa depan Indramayu yang lebih baik. “Indramayu memerlukan terobosan-terobosan yang tidak hanya relevan untuk saat ini, tetapi juga untuk puluhan tahun ke depan,” ujarnya. Menurutnya, tokoh-tokoh lokal yang bisa mendampingi Nina Agustina harus memiliki basis massa yang kuat dan menjadi panutan masyarakat.
Beberapa nama dari partai Golkar mencuat, seperti Daniel Mutaqien, putra almarhum Irianto MS Syafiuddin (Yance), Ketua DPRD Kabupaten Indramayu Syaefudin, dan anggota DPR RI Bambang Hermanto. Selain itu, tokoh milenial seperti Hilal Himawan juga dianggap memiliki potensi untuk mendongkrak suara Nina Agustina.
Tak hanya dari Golkar, tokoh-tokoh dari partai lain seperti Dedi Wahidi dari PKB, H Ali Wardana, dan Kasan Basari dari Partai Gerindra juga memiliki basis massa yang signifikan. “Kerja sama dengan tokoh-tokoh ini akan memperkuat posisi Nina Agustina dalam pilkada mendatang,” tambah Khaeruddin.
Baca juga: ASN Lecehkan Operator SPBU, Ini Fakta Minim Kesejahteraan Pengisi BBM
Di ranah pemerintahan, nama-nama seperti Aep Surachman, Sekda Kabupaten Indramayu, dan Teguh Budiarso, Kepala Satpol Pamong Praja Kabupaten Indramayu, dinilai memiliki kapasitas birokrasi yang mumpuni untuk mendampingi Nina. “Pengalaman mereka di birokrasi akan sangat berharga dalam mengelola pemerintahan,” jelasnya.
Selain tokoh politik dan pemerintahan, Khaeruddin juga melihat potensi dari tokoh-tokoh keagamaan dan masyarakat. KH Mustofa, Ketua PCNU Kabupaten Indramayu, dan KH Juhadi, Ketua PWNU Jawa Barat, disebut sebagai figur yang bisa memperkuat kolaborasi ini. Pengusaha sukses seperti H Maman Suparman Yahya juga dianggap memiliki pengaruh besar di kalangan masyarakat.
“Indramayu kaya akan tokoh-tokoh yang peduli dengan nilai-nilai budaya dan pembangunan jangka panjang,” kata Khaeruddin. Menurutnya, kolaborasi dengan Nina Agustina akan membuka peluang besar untuk mengembangkan potensi daerah.
Dengan rekomendasi yang telah didapat dari PDI Perjuangan, Nina Agustina dianggap perlu memilih pendamping yang memahami karakteristik Indramayu. “Pendamping yang memahami betul karakteristik lokal akan membantu dalam pengembangan dan penguatan kelembagaan di pemerintahan,” paparnya.
Khaeruddin memprediksi bahwa dengan kolaborasi ini, berbagai persoalan yang dihadapi Indramayu akan dapat terselesaikan dengan baik. “Indramayu membutuhkan pencapaian-pencapaian yang progresif untuk jangka panjang, dan fondasi ini harus dibangun bersama tokoh-tokoh lokal yang kompeten,” jelasnya.
Baca juga: Ahmad Luthfi Dimutasi, Antara Dibuang atau Didukung Jokowi dan Kampanye Meredup
Kesimpulannya, menurut Khaeruddin, Nina Agustina memerlukan mitra yang mampu mengkolaborasikan berbagai kepentingan daerah untuk membawa Indramayu menuju masa depan yang lebih baik dan bermartabat. “Tidak hanya sekadar putra daerah, tetapi juga dengan parameter dan indikator pencapaian yang jelas,” tutupnya. [Benhil Online]