PDIP dan PKS di Pilkada Majalengka secara resmi berkoalisi di Pilkada Serentak 2024. Koalisi ini mengejutkan semua pihak dan baru terjadi di Indonesia. Kedua parpol ini mengusung kadernya masing masing yakni Karna Sobahi (PDIP) dan Koko Suyoko (PKS).
Kedua partai besar dengan ideologi yang berbeda ini, ternyata namun mampu bersatu dalam kekuatan politik maha dahsyat dan belum pernah terjadi sebelumnya di republik ini.
Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio mengatakan, koalisi ini tentunya membuat lawan-lawan politik merasa ciut dan pendukung diselemuti ketakutan, karena bergabungnya dua kekuatan kedua partai ini, menciptakan ancaman serius bagi siapa pun yang berhadapan dengan mereka di panggung politik Pilkada Majalengka.
"Militansi Kader PDIP dan PKS ini adalah senjata utama koalisi di Pilkada Majalengka,"ucapnya.
Baca juga: DPC PKB Kota Cirebon Usung Siti Farida Rosmawati Sebagai Bakal Calon Kepala Daerah 2024-2029
Menurut dia, dengan bersatunya dua kekuatan besar yang memiliki kader yang militan dan menjadi tulang punggung partainya ini sangat berbahaya. PDI Perjuangan sendiri dikenal sebagai pemenang Pemilu 2019 dan 2024, dan memiliki kader militan yang loyal serta massa di akar rumput yang sangat solid.
"Kader PDIP dikenal memiliki loyalitas yang tinggi dan dedikasi yang kuat terhadap ideologi partai. Mereka tak hanya aktif dalam kegiatan partai, namun juga siap berkorban demi menjaga marwah partai dan memenangkan setiap pertarungan politik, baik di Pemilu maupun Pilkada,"paparnya.
Sementara itu, lanjut dia, kader PKS pun dikenal sebagai partai dengan sistem kaderisasi yang unggul, memiliki kader profesional dan sangat siap merespons setiap arahan dari pimpinan dengan penuh loyalitas dan militansi yang tinggi.
"Kader PKS tidak hanya berperan dalam memenangkan pemilu, namun juga kadernya aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan memberdayakan di masyarakat. Itu fakta yang tidak bisa dibantahkan,"ucapnya.
Mengerikan Bagi Lawan Politik
Menurut dia, militansi kader PKS itu ditanamkan melalui pembinaan berkelanjutan yang berfokus pada pendekatan keluarga, membangun solidaritas, dan menanamkan kesadaran bahwa aktivitas politik adalah bagian dari ibadah kepada Allah SWT.
"Kader PKS itu diajarkan untuk senantiasa berkorban demi tujuan partai, baik waktu, tenaga, maupun sumber daya lainnya,"ucapnya.
Maka bergabungnya dua kekuatan ini dalam satu koalisi menciptakan kuat. Lawan-lawan politik, yang sebelumnya merasa percaya diri menghadapi Pilkada Majalengka, kini harus berpikir ulang tentang strategi yang mereka harus terapkan. "Gabungan militansi kader PDIP yang kuat dengan loyalitas dan kesiapaan kader PKS menjadikan koalisi ini menjadikan PDIP dan PKS sebagai kekuatan yang sangat mengerikan di Pilkada Majalengka,"paparnya.
Sehingga dengan terbangunya koalisi PDIP dan PKS di Majalengka, pemenang Pilkada semakin terlihat. Lawan-lawan politik harus bekerja keras untuk mengimbangi kekuatan baru ini. Karena kedua parpol ini memiliki basis massa yang kuat, dan juga kader-kader militan yang siap berjuang habis-habisan demi memenangkan kadernya sampai titik darah penghabisan,"tutupnya. [Benhil Online]