Di tengah hiruk-pikuk pembangunan infrastruktur dan pengembangan ekonomi di Majalengka, sosok H. Karna Sobahi, Bupati Majalengka, mencuat sebagai pemimpin yang tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik, tetapi juga pada kesejahteraan batin masyarakat.
Melalui program bantuan finansial bulanan yang menyentuh hati, beliau telah menunjukkan perhatian yang mendalam terhadap mereka yang berperan penting dalam menjaga moral dan spiritual masyarakat.
Bupati Karna Sobahi dengan bijaksana menggagas program yang memberikan insentif kepada para guru ngaji, imam masjid, marbot, serta petugas pemulasaraan jenazah—mereka yang berada di garda terdepan dalam menjaga nilai-nilai keagamaan dan tradisi di tengah masyarakat.
Setiap bulan, Imam Masjid dan Guru Ngaji menerima bantuan sebesar Rp 1,2 juta, sementara Marbot dan Petugas Pemulasaraan Jenazah menerima Rp 1 juta.
Baca juga: Transformasi Daun Anggur, dari Limbah Pruning Menjadi Camilan Lezat Berkelas Internasional
Kebijakan ini merupakan bentuk pengakuan dan apresiasi atas jasa mereka yang sering kali tak terlihat namun memiliki peran vital dalam kehidupan sosial keagamaan.
Asep Komarudin, seorang guru ngaji dari Leuwimunding, tidak dapat menyembunyikan rasa syukurnya ketika menerima bantuan ini. Dengan penuh emosional, ia menceritakan perjalanannya mengabdi selama lebih dari 15 tahun, mengajarkan Al-Qur'an kepada generasi muda yang kini sebagian telah tumbuh dewasa dan memiliki keluarga sendiri.
Kehidupannya yang sederhana tidak pernah menggoyahkan semangatnya dalam mengajar, namun bantuan dari Bupati Karna Sobahi ini baginya ibarat cahaya yang menerangi jalan yang gelap.
"Setiap rupiah yang kami terima adalah berkah yang tak ternilai bagi keluarga kami," ujarnya dengan penuh haru, seraya mendoakan kesehatan dan keberkahan bagi sang Bupati.
Dadan Hermawan, seorang marbot dari Kecamatan Maja, juga merasakan berkah yang sama. Hidup dalam kesederhanaan sejak kecil, Dadan telah lama menerima bahwa menjadi marbot bukanlah pekerjaan yang bergelimang harta, namun ia tetap ikhlas melayani rumah Allah.
Dengan mata berkaca-kaca, ia mengenang masa-masa sulit saat pandemi melanda, di mana kekhawatiran untuk membayar biaya sekolah anak-anaknya menghantui. Namun, bantuan dari Bupati Karna Sobahi datang seperti jawaban atas doa-doanya, meringankan beban hidup yang selama ini ia pikul.
Dalam kesempatan terpisah, mantan Bupati Majalengka, H. Karna Sobahi, menjelaskan bahwa kebijakan ini adalah bagian dari tanggung jawabnya sebagai pemimpin daerah yang peduli terhadap rakyatnya.
"Sebagai bupati, saya memiliki kewenangan untuk mengatur anggaran dan mencari dukungan dari berbagai pihak untuk melaksanakan program ini. Ini adalah upaya kami untuk memberikan insentif kepada mereka yang berperan penting dalam menjaga moral dan spiritual masyarakat," ujarnya.
Bupati Karna Sobahi berharap bantuan ini dapat meringankan beban mereka yang menerima dan memberikan motivasi lebih untuk terus menjalankan tugas mulia mereka.
"Kebahagiaan dan kesejahteraan bukan hanya soal materi, tetapi juga tentang perhatian dan penghargaan terhadap peran masyarakat dalam menjaga nilai-nilai agama dan tradisi leluhur kita," tutupnya dengan bijak, menandaskan bahwa perhatian kepada rakyat adalah kunci dari kesejahteraan sejati. [Benhil Online]