Dalam upaya memperjuangkan masa depan Kota Cirebon, Sri Budiharjo Herman (SBH), tokoh politik yang mencalonkan diri sebagai Wali Kota Cirebon, berkunjung ke Markas Besar Laskar Agung Macan Ali Nuswantara Cirebon.
Di sana, SBH bertemu dengan Prabu Diaz, Panglima Tinggi Laskar Agung Macan Ali Nuswantara Cirebon, membahas strategi pembangunan yang akan membawa kota ini menuju era baru.
Dalam diskusi tersebut, Prabu Diaz menekankan pentingnya peran infrastruktur yang kuat dan sektor perdagangan yang dioptimalkan.
Ia percaya bahwa untuk mengangkat perekonomian lokal, Pelabuhan Cirebon harus lebih dari sekadar tempat kunjungan, tetapi menjadi pusat ekspor impor yang aktif.
"Kota Cirebon membutuhkan pemimpin yang mampu meningkatkan infrastruktur dan mengoptimalkan sektor perdagangan serta jasa. Selain itu, menjaga pluralisme dan kerukunan antarumat beragama juga merupakan hal yang tak kalah penting. Dengan mengembangkan Pelabuhan Cirebon sebagai pusat ekspor impor, kita bisa meningkatkan perekonomian lokal secara signifikan," ungkap Prabu Diaz.
Prabu Diaz juga menyoroti pentingnya pengembangan Pelabuhan Rakyat dan kesejahteraan nelayan.
Menurutnya, pelabuhan ini harus diaktifkan dengan baik agar nelayan dapat menikmati hasil ekonomi yang lebih baik dari kegiatan mereka.
"Pelabuhan Rakyat harus diaktifkan dengan maksimal. Nelayan kita harus mendapatkan hasil ekonomi yang tinggi dari kegiatan mereka, sehingga kesejahteraan mereka dapat meningkat," tambahnya.
Ketika ditanya mengenai dukungan kepada calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cirebon, Prabu Diaz, yang akrab disapa Mamo, menyatakan siap mendukung siapapun yang memiliki visi pembangunan yang jelas dan sesuai dengan kebutuhan Cirebon.
"Saya akan mendukung siapapun yang memiliki konsep pembangunan yang jelas dan sesuai dengan kebutuhan Cirebon. Konsep yang baik harus didukung, siapapun yang mengusungnya," tegasnya.
SBH sendiri menekankan pentingnya toleransi sebagai kunci utama dalam memimpin Cirebon.
Menurutnya, pemimpin yang tepat adalah yang memiliki kualitas, ide-ide baru, dan komitmen untuk membawa kota ini ke arah yang lebih baik.
"Kita harus memiliki pemimpin yang tepat, baik, dan berkualitas, serta ide-ide baru untuk membawa Kota Cirebon lebih baik lagi," kata SBH.
SBH mengakui bahwa pertemuannya dengan Prabu Diaz bertujuan untuk berdiskusi dan bertukar pikiran demi kemajuan Cirebon. Ia melihat pengalaman Prabu Diaz sebagai pelajaran berharga dalam membangun kota ini.
"Pengalaman beliau (Prabu Diaz) bisa menjadi pelajaran berharga bagi kita semua untuk membangun Cirebon. Kita harus memiliki pemimpin yang tepat, baik, dan berkualitas, serta ide-ide baru untuk membawa kepemimpinan ke masa depan," jelasnya.
Sebagai penutup, SBH menyampaikan rasa terima kasihnya atas undangan dari Prabu Diaz dan berharap pertemuan ini merupakan awal dari diskusi panjang yang akan terus berlanjut untuk memajukan Cirebon.
"Ini adalah awal dari diskusi yang panjang. Kita perlu terus berdiskusi dan bertukar pikiran untuk memajukan Cirebon," harap SBH, menunjukkan komitmennya untuk terus berkolaborasi demi masa depan kota yang lebih cerah.
Dengan pertemuan ini, terlihat jelas bahwa ada semangat dan tekad kuat dari kedua tokoh untuk membawa perubahan positif bagi Kota Cirebon, menjadikannya lebih maju, sejahtera, dan harmonis. [Benhil Online]