Kasus pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon, Jawa Barat pada tahun 2016, masih diliputi misteri. Hingga kini, kasus tersebut belum terungkap dan terus memicu tanda tanya di kalangan masyarakat.
Dalam upaya pengungkapan kasus ini, dibentuklah Tim Pencari Fakta (TPF) yang dipimpin oleh Elza Syarief dan rekan-rekannya.
Namun, baru-baru ini Elza Syarief dan timnya menjadi kuasa hukum Ketua RT Pasren, yang kini menjadi pusat perhatian karena sebelumnya tidak mengakui kehadiran lima terpidana di rumahnya saat peristiwa pembunuhan terjadi.
Toni RM, kuasa hukum Pegi Setiawan, mengkritik TPF yang menurutnya hanya berfokus mencari kesalahan terpidana dan saksi.
"Mereka lebih sibuk mencari kesalahan para terpidana dan saksi. Jika mereka benar-benar tim pencari fakta, seharusnya mereka menggali informasi dari para terpidana yang mengaku pernah dianiaya saat penangkapan, lalu melaporkannya," ujar Toni di Cirebon pada Minggu 30 Juni 2024.
Toni menilai TPF yang dipimpin Elza Syarief tidak bersikap independen dan justru menghalangi orang yang tengah mencari keadilan.
"Kalau mereka mengambil kelemahan orang yang mencari keadilan dan melaporkannya, itu berarti mereka menakut-nakuti atau menghalangi perjuangan mereka. Itu bukan ciri tim pencari fakta yang independen," tegasnya.
Toni juga mempertanyakan mengapa TPF malah menjadi kuasa hukum RT Pasren, yang saat ini menjadi sorotan publik.
"Ada Bu Elza Syarief, Pitra. Anehnya, tim pencari fakta independen kok malah membela Pak RT yang keterangannya dinantikan sejak 2016," lanjutnya.
Toni bahkan mencurigai TPF yang dibentuk Elza dan kawan-kawan sebagai Tim Pencari Fulus.
Baca juga: Misteri Keberadaan Saksi Kunci Kasus Vina, Kuasa Hukum: Klien Kami Tak Lari, Hanya Trauma
"Dengan menjadi kuasa hukum Pak RT, saya tidak percaya dengan independensi mereka. Mungkin mereka bukan tim pencari fakta, melainkan tim pencari fulus (uang)," katanya dengan tegas.
Respons dari Kuasa Hukum Ketua RT Pasren
Siswandi, salah satu kuasa hukum Ketua RT Pasren, menolak berkomentar mengenai TPF.
"Itu kasus yang berbeda, nanti akan ada tahap kedua. Tim independen berdiri sendiri dan tidak terpengaruh," ujarnya saat konferensi pers di Cirebon, Senin 1 Juli 2024. [Benhil Online]