Kronologi Ormas Islam Solo Tolak Festival Kuliner Non-Halal dan Geruduk Pabrik Kecap

Kuliner Non-Halal

Karesidenan Solo sedang menjadi pembicaraan hangat di media sosial (medsos) karena penolakan acara kemudian men-demo sebuah tempat usaha yang dilakukan dua ormas (organisasi masyarakat).

Hal itu cukup membuat kaget khalayak ramai karena kota yang dipimpin Gibran Rakabuming Raka itu selama ini dikenal sebagai wilayah yang pluralis dan toleran.

Bagaimana bisa dua ormas berlatar belakang Islam menolak acara kuliner yang digelar oleh minoritas, untuk kemudian menggeruduk sponsor-nya? 

Baca Juga: Ormas Solo Hentikan Festival Kuliner Non-Halal, Lalu Geruduk Pabrik Kecap

Untuk lebih jelasnya, Benhil mengumpulkan dari berbagai sumber kronologi kejadian tersebut, yaitu:

1. Acara Festival Kuliner Non-Halal bertajuk Festival Kuliner Pecinan Nusantara sedianya berlangsung tanggal 3 - 7 Juli 2024. 

2. Tanggal 3 Juli 2023, ormas bernama Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) memprotes event itu. Alasannya, acara itu dianggap menimbulkan keresahan bagi masyarakat karena terlalu vulgar.

3. DSKS juga menyampaikan pesan tertulis kepada Pemerintah Kota dan Polresta Surakarta.

4. Kabar itu muncul di medsos dan netizen banyak yang prihatin.

'Ditingga Gibran ke Jakarta sebentar saja, mereka [ormas] sudah bertingkah,' tulis seorang netizen.

'Kasihan pedagang-pedagang yang sudah terlanjut nyewa tenant,' tulis yang lain.

5. Kabar penolakan itu juga merembet ke isu politik. Mantan politikus PSI (Partai Solidaritas Indonesia) yang kini bergabung ke PDIP (PDI Perjuangan) Mohamad Guntur Romli menyatakan Gibran lemah terhadap tekanan ormas meskipun sudah terpilih sebagai Wapres RI 2024-2029. Menurutnya, hal itu menyedihkan.

6. Tanggal 4 Juli 2024, Walikota Solo Gibran yang juga Putra Presiden Joko Widodo langsung turun tangan dengan tetap meneruskan acara kuliner itu. Dia juga memberi perintah kepada wakil walikota Solo untuk mengawasi kelancaran acara itu setelah sempat ditolak.

7. Langkah Gibran itu diapresisi tapi juga mendapat komentar sinis dari netizen.

'Mantaaaap... makasih mas Permadi aktivis dan mas Gibran,' tulis akun bernama Ronnie Sianturi.

Sedangkan yang berkomentar sinis sebagai berikut;

'Kukira beneran penolakan [Festival Kuliner Non-Halal], ternyata cuma skenario biar ada pahlawan yang melawan penolakan,' tulisnya.

8. Seakan masih belum terima dengan agenda penolakan festival kuliner itu yang digagalkan oleh Gibran, ormas Islam lain bernama Aliansi Umat Islam Karanganyar ganti menggeruduk sponsor acara itu, yakni pabrik kecap PT Lombok Gandaria di Jaten, Karanganyar pada Kamis, 4 Juli 2024. 

Mereka meminta perusahaan itu menghentikan dukungan atau sponsor Festival Kuliner Non-Halal yang sedang berlangsung di Solo Paragon. 

9. Pabrik kecap yang berada di Karesidenan Solo itu mundur dari sponsor festival Kuliner Non-Halal itu.

Hingga artikel ini ditulis, acara kuliner non-halal itu masih berlangsung di Solo Paragon.

Nggak Sekalian Sponsor Lain

Saat kabar ormas itu men-demo pabrik kecap, banyak komentar netizen yang bernada jenaka.

'Sponsor lain bank BRI nggak sekalian di-demo juga,' tulis seorang netizen.

'Sekalian minta jatah ke pabriknya ya,' yang lain menambahkan. [Benhil]



Surga Tropis

Tropics Paradise is a collection of writings and papers presented at, from, and to the tropics. Actually, the tropics is a place that comfortable, warm, and affluent. But the situation goes undermined by the real interests that not coming from the tropics itself, such as politics, ideology, lifestyle, and others. So for that matters, Tropical Paradise wants to restore a beautiful sense of the area.

Previous Post Next Post

Contact Form