Jika berbicara tentang wisata kuliner tematik, Bandung memiliki segudang pilihan menarik. Salah satu yang tak boleh dilewatkan adalah Dumuk Bareto, restoran yang menghidupkan kembali suasana pedesaan di tengah hiruk pikuk kota.
Berlokasi di Jalan Sukawangi No.1A, Gegerkalong, Dumuk Bareto menghadirkan konsep unik yang mengusung nuansa pedesaan asri. Dengan tata letak dan desain yang otentik, pengunjung akan merasakan seolah-olah berada di kampung halaman.
Tidak hanya sekadar menyajikan hidangan, Dumuk Bareto membawa konsep 'kampung' ke dalam setiap detil bangunannya. Mulai dari Imah Kuwu (Rumah Kepala Desa) sebagai tempat VIP, hingga Warung Mang Aceng yang menawarkan berbagai jajanan tradisional dan spot foto yang menarik.
“Kami ingin mengajak warga Bandung dan wisatawan untuk bernostalgia dengan suasana pedesaan,” ujar Irman, Pengelola Operasional Dumuk Bareto yang lebih akrab dipanggil Kuwu.
Irman menjelaskan bahwa banyak perantau sukses yang merindukan kenangan masa kecil di desa. “Nama Dumuk Bareto mencerminkan satu kampung dengan adat dan suasana khas Sunda. Kami berada di tengah kota, namun mampu menghadirkan atmosfer pedesaan,” jelasnya.
Di Dumuk Bareto, pengunjung bisa menjelajahi berbagai area menarik seperti Imah Kuwu, Warung Mang Aceng, tiga area saung, area outdoor, dan area gunung-gunungan. Untuk menambah kesan pedesaan, Dumuk Bareto juga menyediakan penyewaan pakaian tradisional Sunda.
“Bukan hanya kuliner, kami juga menjual tempat dan suasana. Kami sediakan penyewaan baju adat yang bisa disewa di Warung Mang Aceng,” tambah Irman.
Dumuk Bareto menyajikan beragam kuliner khas Sunda. Mulai dari nasi liwet, nasi bakar pete jambal, hingga berbagai lauk seperti ayam kampung bumbu. Anda juga bisa menikmati tumisan yang jarang ditemui, seperti tumis bunga pepaya, tumis keciwis, dan tumis genjer.
Berbagai jenis sambal seperti sambal dadak terasi, sambal bawang, sambal goang, dan sambal tomat juga tersedia untuk melengkapi hidangan Anda.
Di sektor minuman, Dumuk Bareto menawarkan pilihan minuman tradisional seperti bandrek, bajigur, dan es dulang indung yang legendaris. “Metode penyajiannya jadul banget. Kami masak dengan cara tradisional menggunakan hawu,” terang Irman.
Semua pengalaman ini bisa dinikmati dengan harga yang terjangkau. Irman menyebutkan, “Rasanya Anda tidak perlu merogoh kocek lebih dari Rp100.000 untuk menikmati suasana dan hidangan di Dumuk Bareto.”
Sejak dibuka pada awal Mei 2024, Dumuk Bareto telah menjadi favorit banyak orang, terutama para ibu. Dengan kapasitas yang terbatas hanya 200 orang, seringkali pengunjung harus masuk dalam daftar tunggu.
“Kami senang, meski kadang merasa tidak enak, saat harus bilang ‘maaf bu, kita waiting list,’ tapi mereka mau menunggu,” kata Irman. “Mungkin karena tempatnya baru, unik, dan spot fotonya banyak,” tambahnya.
Dumuk Bareto masih terus berinovasi untuk menghadirkan pengalaman yang lebih menarik. “Ke depannya, akan ada banyak inovasi dari kami. Tapi, secara garis besar, kami tetap mengusung konsep kuliner tradisional dan nostalgia pedesaan,” jelas Irman.
Jadi, bagi warga Bandung dan wisatawan, tidak ada salahnya mampir ke Dumuk Bareto untuk bernostalgia dengan suasana dan kuliner jadul. Kunjungi Instagram mereka di @dumukbareto untuk melihat suasana asri dan unik dari restoran ini.
Nikmati akhir pekan Anda dengan pengalaman yang tak terlupakan di Dumuk Bareto! [Benhil Online]