Liga Akbar salah satu saksi di kasus pembunuhan Eki dan Vina Cirebon baru-baru mengajukan permohonan pencabutan sejumlah keterangan yang disampaikannya pada BAP yang pada tahun 2016 silam.
Menurutnya jika ia mengetahui bahwa BAP bisa dicabut hal itu akan dilakukan dilakukannya sejak dulu.
"Awalnya saya nggak ngerti kalau BAP bisa dicabut, karena saya nggak ngerti hukum. Sebenarnya dari dulu saya mau cabut BAP," kata Liga Akbar di Cirebon, Jumat malam 14 Juni 2024.
Pencabutan keterangan BAP tersebut karena ia ingin menyampaikan yang sebenarnya bahwa pada saat terjadinya pembunuhan Eki dan Vina, ia tidak berada di lokasi kejadian.
"Karena saya ingin menyampaikan yang sebenarnya. Karena memang saya nggak ada di situ pada saat kejadian (pembunuhan Eki dan Vina)," jelasnya.
Pencabutan ketergantungan BAP tersebut karena keinginannya sendiri bukan karena adanya suruhan ataupun ancaman dari pihak lain.
"Kalau teror atau ancaman tidak ada. (Pencabutan BAP) murni atas keinginan saya sendiri," ujarnya.
Ia kembali menegaskan bahwa pencabutan BAP tersebut karena semata-mata dirinya ingin menyampaikan kebenaran.
"(Saya) Hanya ingin menyampaikan kebenaran saja," ucapnya.
Liga Akbar mengaku saat di BAP pada tahun 2016 lalu ia dipaksa untuk memberikan sejumlah keterangan palsu.
Padahal ia tidak mengetahui persis peristiwa pembunuhan Eki dan Vina yang terjadi pada Sabtu malam 27 Agustus 2016 itu.
Dalam kesempatan ini Liga Akbar mengaku merasa bersalah karena telah memberi keterangan palsu pada saat di BAP pada tahun 2016 lalu.
"(Merasa bersalah) Pasti," pungkasnya. [Benhil Online]