Menanti Terwujudnya Demokratisasi di PERBASI, Tantangan dan Harapan

Hisia Martogi Lumban Gaol

Oleh: Hisia Martogi Lumban Gaol
Mantan pengurus PERBASI Pusat

Perkembangan dalam dunia olahraga basket di Indonesia semakin mengarah pada perlunya demokratisasi dalam  mengelolanya. Menjadi tanggung jawab utama bagi pengurus Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PERBASI), yang merupakan induk organisasi basket di tanah air untuk mewujudkannya.

Demokratisasi di PERBASI menjadi sebuah harapan yang ditunggu-tunggu oleh banyak pihak, terutama para penggemar basket Indonesia dan para pengurus daerah Perbasi di berbagai provinsi. 

Langkah-langkah menuju demokratisasi ini tidaklah mudah, mengingat adanya kepentingan-kepentingan yang beragam di dalam organisasi tersebut. 

Namun, tantangan ini juga memberikan peluang besar bagi PERBASI untuk lebih terbuka, transparan, dan akuntabel dalam pengambilan keputusan serta pengelolaan organisasi.


Dengan mewujudkan demokratisasi di PERBASI, diharapkan organisasi ini dapat lebih responsif terhadap kebutuhan dan aspirasi seluruh pemangku kepentingan, mulai dari para atlet, pelatih, pengurus, hingga para penggemar.

Demokratisasi juga akan menciptakan lingkungan yang lebih sehat, adil, dan berkembang dalam dunia basket Indonesia.

Menurut penulis, yang merupakan mantan pengurus PERBASI pusat mengatakan bahwa kata demokrasi bukanlah hal yang asing bagi dunia bola basket baik secara internasional dan nasional, hal ini  di karenakan kata demokrasi tertuang dalam statuta (ad/art) FIBA dan di ad/art Perbasi.

Pengurus Pusat PERBASI periode sekarang yang di pimpin danny kosasih yang sudah tidak berlaku lagi berdasarkan FIBA statuta dan aturan lainnya.

Menurut beliau perlunya pertemuan antara stake holder seperti FIBA,  KONI, KOI dan pemerintah pusat untuk membentuk badan adhoc terkait masalah masa berlaku PP PERBASI yang sudah habis ini. 


Dikarenakan banyak agenda internasional dan nasional yang harus di ikuti. Nah badan yang dibentuk nanti tidak juga melawan atau bertentangan dengan aturan yg berlaku.

Terkait hal ini, penting bagi PERBASI untuk melakukan reformasi internal, memperkuat good governance, serta memberdayakan seluruh anggotanya untuk turut serta dalam proses pengambilan keputusan. Hanya dengan demokratisasi yang kuat, PERBASI akan mampu berkembang dan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi perkembangan olahraga basket di Indonesia.

Dengan kerja keras, kesadaran, dan komitmen bersama, mewujudkan demokratisasi di PERBASI bukanlah hal yang tidak mungkin. 

Semua pihak perlu bersinergi dan bekerja sama menuju cita-cita bersama: sebuah PERBASI yang demokratis, inklusif, dan progresif demi kemajuan basket Indonesia. [Benhil Online]
Previous Post Next Post

Contact Form