Jaman Soeharto Dibaca Sembunyi, Kini Novel Bumi Manusia Jadi Kurikulum Sekolah

Bumi Manusia

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) resmi meluncurkan program 'Sastra Masuk Kurikulum'. Salah satu karya sastra yang masuk kurikulum adalah Bumi Manusia.

Novel karya Pramudya Ananta Toer (Pram) itu sempat dilarang pada masa Presiden Soeharto menjabat atau masa Orde Baru (Orba), sehingga masyarakat Indonesia membacanya secara sembunyi. Saat Orba Bumi Manusia hanya dijual di pasar gelap.

Alasan Pemerintah Soeharto melarang karya itu karena Pram adalah mantan tapol (tahanan politik) komunis yang dianggap terlibat dengan tragedi politik G30S tahun 1965. 

Program 'Sastra Masuk Sekolah' yang dirancang untuk meningkatkan literasi siswa dan guru itu dicanangkan pada Senin, 20 Mei 2024 dan menjadi turunan dari Episode Merdeka Belajar ke-15: Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar. 

Pihak Kemendikbduristek juga bekerja sama dengan 17 orang kurator yang telah mumpuni dalam literatur dan penulis buku. Ke-17 kurator tersebut telah bekerja sejak bulan Juli-Desember 2023 untuk memilih buku-buku sastra karya sastrawan Indonesia di sepanjang zaman dan menghasilkan 177 buku rekomendasi bagi siswa dari SD, SMP, dan SMA.

Salah satu kurator, Sastrawan dan penulis Eka Kurniawan berkomentar di media sosial (medsos) X yang menyatakan salah satu karya yang direkomendasikan adalah Novel Bumi Manusia.

Eka menyatakan, dahulu karya-karya Pram pernah dilarang di Indonesia tetapi di negara lain justru dibaca di sekolah.

Sedangkan Sastrawan Puthut EA berpendapat karya Pram dilarang karena Pemerintah Soeharto takut timbulnya sebuah penghambat.

"Jadi sebetulnya karya Pram dilarang di zaman Orde Baru bukan karena karyanya, tapi karena Orde Baru takut eksistensi Pram muncul dan menjadi penghambat Orde Baru," ucapnya.

Bumi Manusia adalah bagian pertama dari 4 buku karya Pram yang terkenal dengan sebutan Tetralogi Buru karena ditulis saat dia diasingkan di Pulau Buru.

Dibaca di Kamar Mandi

Kabar Bumi Manusia menjadi kurikulum sekolah cukup membuat para penikmat buku bernafas lega. Salah satunya Atang (50 tahun) yang telah membaca hampir semua karya Pram.

"Dulu saat kuliah, saya sering membaca karya Pram sambil sembunyi di dalam kamar dan bahkan di kamar mandi karena termasuk buku terlarang saat itu [Orba]. Apalagi bapakku bekerja sebagai pegawai negeri," ujar pria yang berdomisili di Semarang itu.

Namun kesulitan itu tidak mengurangi hasrat Atang untuk terus membaca satrawan kelas dunia tersebut.

"Favoritku adalah buku catatan harian Pram berjudul Nyanyi Sunyi Seorang Bisu." ujarnya.

Hingga saat ini, karya-karya Pram masih banyak dicari oleh kolektor dan tersedia di toko buku dan kios buku loak. [Benhil]


Surga Tropis

Tropics Paradise is a collection of writings and papers presented at, from, and to the tropics. Actually, the tropics is a place that comfortable, warm, and affluent. But the situation goes undermined by the real interests that not coming from the tropics itself, such as politics, ideology, lifestyle, and others. So for that matters, Tropical Paradise wants to restore a beautiful sense of the area.

Previous Post Next Post

Contact Form