Pendapatan Negara Arab Saudi selain berasal dari minyak bumi juga dari wisata reliji atau yang lazim disebut haji. Berikut ini keuntungan dari wisata yang jamaahnya paling banyak dari Indonesia itu.
Meski wisata haji menempati urutan kedua penyumbang devisa negara yang dipimpin Raja Salman bin Abdul-Aziz al-Saud itu, namun dampak berlipat ganda dari pelaksanaannya betul-betul sangat signifikan bagi industri pariwisata.
Ibadah haji yang dilaksanakan umat Islam tersebut terdiri dari 2 jenis, yakni haji pada waktu yang ditentukan dan di luar waktu haji atau umroh.
Benhil mengumpulkan dari berbagai sumber, 5 keuntungan Arab Saudi dari ibadah haji, yaitu;
1. Cuan Rp 2.700 Triliun
Menurut laporan Future Market, tahun 2024 industri pariwisata Haji dan Umrah di Arab Saudi sekitar US$171,41 miliar2024 atau sekitar Rp 2.752,84 triliun. Hanya dari pendapatan sektor pariwisata, Arab Saudi sudah hampir setara dengan total pendapatan Indonesia tahun 2024 yaitu Rp 2.802,3 triliun.
2. Pengangguran Digaji Rp 7,6 juta perbulan
Dilansir dari Reuters, sangking surplus-nya pendapatan di negara itu (dari wisata haji) hingga pihak Kerajaan Arab Saudi mampu menggaji pengangguran di negara itu 2000 riyal atau Rp 7,6 juta perbulan. Itu hampir sama dengan gaji manajer di Indonesia yang berkisar Rp 8 juta.
3. Semakin Berlipat Ganda
Keuntungan dari wisata haji bisa berlipat ganda hingga diperkirakan tahun 2034 nilainya sebesar US$343,55 miliar atau Rp 5.600 triliun.
4. Pendapatan Sektor Terkait
Tentu saja pendapatan sektor wisata akan membawa pendapatan sektor terkait, seperti hotel, transportasi, restoran, dan lain-lain.
5. Taraf Hidup Meningkat
Dengan kondisi negara yang makmur akan meningkatkan taraf hidup warga negara di sana.
Tentu saja 5 poin tersebut masih bisa bertambah lagi daftarnya.
Di Bawah Indonesia
Meski mendapat keuntungan besar dari Wisata Reliji, nyatanya jumlah wisatawan yang datang ke negara tersebut masih di bawah Indonesia.
Menurut daftar negara yang paling banyak dikunjungi di dunia tahun 2023, Arab Saudi berada di posisi 31 (13,6 juta turis) dan Indonesia di urutan ke 27 (15,5 turis).
Sedangkan di urutan pertama adalah Prancis (89,4 juta turis) dan nomor 2 adalah Spanyol (83,7 juta turis). [Benhil]