Beredar video 8 pemuda merusak jembatan agar truk yang mengangkut sound system takbiran bisa melewatinya. Netizen bertanya mana akal waras mereka.
Video yang langsung viral itu terjadi di Desa Babad, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Mereka merusak bagian pembatas dari jembatan yang panjangnya 30 meter dan lebar 2,5 meter yang dimiliki oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana tersebut.
Alih-alih ingin merayakan kemeriahan takbir keliling dengan sound system besar yang didatangkan dari Jawa Timur, kini para pemuda dan kades (kepala desa), beserta truk terpaksa dikandangkan di Polres Demak. Kades itu diduga yang memberikan ijin atas tindakan pengrusakan tersebut.
"Pada saat kejadian tadi mereka meminta ijin kepada kades untuk melakukan pengrusakan dengan cara mengrusak jembatan. Kami dari pihak Polres Demak telah menangkap sembilan orang," ujar Kasat Reskrim Polres Demak AKP Winardi, Senin, 8 April 2024.
Sopir yang mengirim sound system itu, Eko Yatno, menerangkan peralatan itu disewa Rp 16 juta hingga Rp 20 juta dan mengaku tidak ikut campur dengan tindakan pengrusakan jembatan.
SDM Rendah
Saat dibagikan di media sosial, video itu mendapat tanggapan ramai dari warganet. Rata komentar mereka menganggap pengrusakan itu sebagai tindakan konyol.
'Mana akal waras pemuda-pemuda itu? Jembatan itu fasilitas umum yang dibangun negara untuk kepentingan bersama,' tulis seorang netizen.
'Itu karena SDM [sumber daya manusia] rendah.' yang lain menambahkan.
'Gila,' tulis yang lain.
'Lihat kelakuan mereka, Indonesia emas cuma mimpi,' tulis yang lainnya lagi.
Sampai berita ini ditulis, sembilan orang terduga pelaku itu masih diperiksa oleh Satreskrim Polres Demak. [Benhil]