Serangan Iran atas Israel dipicu oleh serangan rudal Israel ke Konsulat Iran di Damaskus, Suriah. Ternyata salah satu korban dari bom rudal tersebut adalah Jenderal Iran yang menjadi arsitek serangan Hamas ke Israel.
Serangan milisi Hamas pada 7 Oktober 2023 menewaskan 700 warga sipil Israel. Tragedi tersebut memicu kemarahan pihak Israel yang bertekad menghancurkan Hamas yang terdapat di Gaza dan siapa saja yang terlibat dengan serangan berdarah tersebut.
Pada 1 April 2024, Israel menembakan rudal ke Konsulat Iran di Damaskus, Suriah. Bom rudal itu menewaskan 7 orang, di antaranya 3 orang jenderal pasukan Garda Revolusi Iran.
Nyatanya, tembakan rudal Israel itu bukan sebuah kesalahan. Dikutip dari The Guardian, salah satu dari Jenderal Iran yang tewas adalah Commander Mohammad Reza Zahedi yang merupakan arsitek dari serangan milisi Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2024.
Bagi pihak Israel, tembakan bom rudal tersebut berhasil mengenai sasaran yang merupakan otak dari serangan 7 Oktober yang menjadi sasaran dari operasi pencarian para pelaku tragedi berdarah itu.
Namun bagi Iran, Tembakan rudal Israel ke Konsulat-nya merupakan serangan terhadap warga negara Pemerintah Persia. Oleh sebab itu, mereka melakukan serangan balik dengan mengirim drone peledak dan menembakkan 300 rudal ke Gaza yang saat ini dikuasai Israel.
Agar Tidak Disalahkan
Saat kabar serangan rudal Israel yang mengenai sasaran otak pembantaian 7 Oktober dibagikan oleh Netizen Tanah Air, mereka berkomentar beragam.
'Iran pura-pura balas dendam [dengan mengirim drone peledak] agar tidak disalahkan dunia kalau jenderal dari negaranya menjadi otak dari pembantaian 7 Oktober', tulis seorang netizen.
'Iran itu sponsor dari perusuh Timur Tengah', tulis yang lain.
'Israel bakal kirim balasan ke Iran dan didukung Arab Saudi. Muslim bakal bingung dukung yang Iran atau Saudi [yang dukung Israel]', yang lain menambahkan.
Dunia Ketar-Ketir
Konflik lanjutan antara Iran dan Israel sebenarnya membuat dunia ketar-ketir dengan ancaman besar, yakni perang nuklir.
Keduanya merupakan negara yang memiliki senjata pemusnah massal itu. Meski seandainya Iran dan Israel sepakat untuk tidak menggunakan senjata nuklir, pihak PBB yang khusus mengurusi senjata nuklir IAEA (International Atomic Energy Agency) tetap khawatir kalau serangan balasan Israel akan menyasar situs nuklir Iran.
Sedikit saja terjadi kesalahan, umat manusia di seluruh dunia akan menanggung dampak dari perseteruan dua negara itu. [Benhil]