Tifauzia Tyassuma atau yang kerap dipanggil Dokter Tifa kembali menjadi perbincangan netizen karena tiba-tiba mendukung China untuk terlibat pada konflik baru antara Israel dan Iran.
Iran telah melibatkan diri pada konflik Israel di Gaza dengan mengirim drone peledak dan menembakkan 300 rudal ke negara itu pada Sabtu malam. Pemerintah Persia itu mengaku melakukan serangan sebagai respon atas rudal Israel yang ditembakan ke konsulat Iran di Damaskus Suriah pada 1 April 2024. Serangan rudal Israel tersebut telah menewaskan 7 orang, di antaranya tiga jenderal pasukan Garda Revolusi Iran.
Serangan Iran terhadap Israel itu dikecam banyak pihak sebagai tindakan provokatif yang semakin menjauhkan dari cita-cita perdamaian di wilayah Gaza. Meski begitu, tidak sedikit yang justru mendukung Iran dengan serangan itu, diantaranya kelompok di Palestina yang menamakan jihad Islam.
Atas serangan itu tokoh publik Dokter Tifa menyatakan di media sosial (medsos) dengan akun @DokterTifa, 'Kalau Tim WWIII [Perang Dunia III] begini komposisinya;
Tim 1: Rusia, Iran, China, Yaman
Tim 2: US, Israel, NATO, Ukraina
Pertanyaanya, ada di mana tuh buzzer penggonggong?'
Pernyataan Tifa yang menyebut Rusia untuk gabung dengan Iran itu tentu membuat geli banyak netizen Tanah Air karena biasanya dia sangat anti dengan Negeri Tirai Bambu tersebut.
Beberapa pernyataan tokoh yang sering mengkritisi Presiden Joko Widodo dan anti China adalah menyebut IKN (Ibu Kota Nusantara) mirip kota terlarang di China dan melempar narasi kalau komunis tumbuh subur di negara ini sejak Presiden Soeharto jatuh.
Berikut ini komentar para netizen pada perubahan dukungan Tifa, yaitu:
'Logikanya sakit parah, nggak usah merasa bisa ngatur geopolitik dunia lah,' tulis seorang netizen.
'Nanti kalau perang sudah usai, ribut lagi Iran Syiah, China komunis, dan lainnya,' yang lain menambahkan.
Meski begitu, China yang secara geopolitik bersebarangan dengan Israel nyatanya mengecam serangan Iran tersebut.
"China menyerukan kepada pihak-pihak terkait untuk tetap tenang dan menahan diri untuk menghindari peningkatan ketegangan lebih lanjut," ungkap juru bicara Pemerintah China.
Sunni Dukung Syiah
Serangan Iran yang notabene adalah negara Islam syiah terhadap Israel tentu direspon baik oleh Palestina dan Turki yang mayoritas adalah penganut Islam Sunni. Namun Arab Saudi yang juga sunni tidak bisa mendukung serangan Iran karena negara itu sedang berkonflik dengan Yaman yang syiah dan didukung oleh Iran.
Jadi masuknya Iran pada konflik Israel justru membuat suasana semakin rumit. [Benhil]