Genangan banjir di beberapa titik di Kota Semarang telah mulai surut. Bencana kali ini membuat korban ingin pindah rumah ke daerah lain.
Tidak dipungkiri, dampak banjir pada pertengahan Maret 2024 ini semakin meluas di kota Semarang. Hal itu membuat korban banjir untuk merenung dan mengambil keputusan di masa depan.
Warga yang biasa terkena dampaknya di Kecamatan Genuk dan sekitarnya mulai berpikir apakah masih akan tinggal di daerah yang selalu terdampak fenomena banjir setiap tahun itu.
"Sebenarnya kami ingin tinggal di daerah Semarang atas. Di sana bebas dari banjir ini," ujar Andi (35 tahun) kepada Benhil pada Selasa, 20 Maret 2024.
Andi menyatakan kalau banyak juga yang sepemikiran dengan dirinya.
"Banyak juga yang Pengen beli rumah di daerah atas tapi harganya bisa dua kali lipat dengan daerah sini [daerah rawan banjir]. Ya, dapatnya di sini, ya disyukuri," ujarnya.
Meski begitu, Andi berharap bisa menabung dan membeli rumah di daerah atas sehingga keluarganya terbebas dari banjir yang merepotkan itu.
Menurut beberapa sumber, daerah Semarang atas yang dikembangkan menjadi hunian adalah di Kecamatan Banyumanik, Gunungpati, dan Ngaliyan.
Lahir di Daerah Banjir
Berbeda dengan Andi, Sugi (52 tahun) merasa sudah biasa dengan kondisi itu.
"Saya lahir dan besar di sini, jadi tidak masalah dengan banjir. Apalagi hampir setiap hari ada banjir rob," ujarnya.
Sugi tetap berharap pihak pemerintah bisa menanggulangi keadaan itu sehingga ke depan banjir tidak semakin parah.
"Setiap masalah pasti ada solusi. Semoga pemerintah bisa mencari solusi terhadap banjir di Semarang ini," kata bapak dua anak itu.
Pantauan Benhil, mulai hari ini aktivitas di daerah yang minggu lalu terdampak banjir, sudah berjalan seperti biasa. [Benhil]