Akhir-akhir ini muncul kabar ribuan WNI (Warga Negara Indonesia) yang pindah menjadi Warga Negara (WN) Singapura. Apa plus dan minus-nya menjadi warga negara tetangga itu?
Alasan utama WNI pindah kewarganegaraan Singapura adalah ekonomi dan politik. Patut diakui, negara tersebut adalah salah satu negara makmur dan teratur di dunia.
Ternyata yang memutuskan pindah itu tidak sedikit. Menurut Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) terdapat 3.912 WNI yang berganti jadi WN Singapura antara 2019 sampai 2022.
Dirjen Imigrasi Silmy Karim mengatakan, alasan ribuan WNI pindah ke Singapura adalah untuk taraf hidup yang lebih baik. Hal itu, menurutnya, tidak masalah selama dilakukan secara legal dan sesuai hukum.
"Saya kira sah-sah saja bagi WNI yang pindah kewarganegaraan demi taraf hidup yang lebih baik selama dilakukan secara legal. Mereka yang pindah ini usia-usia produktif, potensial," ucap Silmy kepada awak media pada Minggu, 18 Februari 2024.
Dia menambahkan, usia WNI yang pindah kewarganegaraan Singapura itu antara 25 sampai 35 tahun.
Syarat dan Biaya Menjadi WN Singapura
Menurut laman resmi Immigration and Checkpoints Authority (ICA) Singapura, yang bisa mengajukan WN Singapura adalah:
- Seseorang yang telah menjadi penduduk permanen (PR) Singapura setidaknya selama dua tahun dan berusia 21 tahun ke atas.
- Seseorang yang telah menjadi PR minimal dua tahun dan telah menikah dengan warga negara Singapura selama minimal dua tahun.
- Anak yang belum menikah dan berusia di bawah 21 turut berhak untuk mengajukan Kewarganegaraan Singapura jika lahir dari perkawinan sah dengan atau telah diadopsi secara sah oleh WN Singapura. Demikian pula dengan PR dan lanjut usia (lansia) dari WN Singapura.
- Pelajar yang telah tinggal/tinggal di Singapura selama lebih dari 3 tahun, setidaknya satu tahun di antaranya sebagai PR dan telah lulus setidaknya satu ujian nasional, yaitu tingkat PSLE, GCE 'N'/'O'/'A' atau berada dalam Program Terpadu (IP).
Namun pindah menjadi WN Singapura tidak gratis. Berikut ini rincian biayanya (dengan asumsi kurs Rp11.621/S$);
1. Penduduk Tetap Dewasa (PR) dan Anak PR
- Biaya setiap permohonan: S$100 atau sekitar Rp1.162.248.
- Biaya pelamar yang berhasil: S$70 atau sekitar Rp813.675 untuk Sertifikat Kewarganegaraan Singapura dan S$10 untuk Kartu Identitas Singapura atau sekitar Rp116.241 (berlaku untuk warga negara baru berusia 15 tahun ke atas).
2. Anak Lahir di Luar Negeri dari Orang Tua Warga Negara Singapura
Untuk catatan, biaya untuk kategori ini adalah jika ibu hamil adalah WN Singapura atau ayah adalah WN Singapura dan menikah dengan ibu hamil dari anak tersebut pada saat anak lahir.
- Biaya setiap permohonan (termasuk Sertifikat Kewarganegaraan Singapura): S$18 atau sekitar Rp209.231.
- Biaya pelamar yang Berhasil: S$10 untuk Kartu Identitas Singapura atau sekitar Rp116.241 (berlaku untuk warga negara baru berusia 15 tahun ke atas).
3. Semua Anak yang Lahir di Luar Negeri atau di Dalam Negeri
- Biaya setiap permohonan: S$100 atau sekitar Rp1.162.248.
- Biaya pelamar yang berhasil: S$70 atau sekitar Rp813.675 untuk Sertifikat Kewarganegaraan Singapura dan S$10 untuk Kartu Identitas Singapura atau sekitar Rp116.241 (berlaku untuk warga negara baru berusia 15 tahun ke atas).
Semua biaya pemrosesan akan dikumpulkan secara daring (online) saat Anda mengajukan permohonan. Pelamar yang berhasil akan membayar biaya tambahan pada saat pendaftaran.
Plus dan Minus-nya
Namun, meski punya banyak kelebihan yaitu di antaranya tergolong negara dengan pendapatan perkapita tinggi dan modern, Singapura juga punya kekurangan.
Beberapa kekurangan yang dicatat oleh Benhil adalah, harga properti yang sangat mahal dan nilainya yang semakin turun. Sebagai contoh, jika seseorang membeli apartemen di Singapura yang harganya sangat mahal, maka beberapa tahun kemudian nilainya akan menurun untuk kemudian diambil alih oleh pemerintah setempat.
Kekurangan yang lain adalah ritme kehidupan di negara kecil itu sangat cepat dan penuh persaingan. Jika Anda kalah dalam persaingan akan terdepak dalam pergaulan.
Namun semuanya tergantung pada Anda. Jika Anda yakin bisa mendapat kehidupan yang lebih baik di negara tetangga itu, maka perlu membulatkan tekad secepatnya. [Benhil]