Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Republik Indonesia, Mahfud MD secara terbuka menyatakan diri mundur dari Kabinet Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu (31/1/2024).
Keputusan tersebut dinilai Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Sandiaga Salahuddin Uno telah tepat.
PPP sebagai partai pengusung Mahfud MD pun mendukung penuh keputusan tersebut.
"PPP menyampaikan dukungannya kepada Pak Mahfud apapun keputusannya dan hari ini sudah diumumkan beliau akan mundur," ungkap Sandiaga Uno usai menghadiri rapat Dewan Pakar Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud di Corner 28, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Kamis (1/2/2024).
Menurutnya, terdapat sejumlah pertimbangan sebelum Cawapres nomor urut 03 itu mundur dari Kabinet Indonesia Maju jilid kedua.
Pertimbangan pertama diungkapkannya bertujuan untuk menghindari benturan kepentingan selama mengikuti kontestasi Pilpres 2024.
Pertimbangan selanjutnya adalah menghindari penyalahgunaan fasiltas negara.
Pertimbangan terakhir agar Mahfud MD dapat totalitas menyampaikan visi dan misi serta gagasan kepada masyarakat selama kampanye Pilpres 2024.
"Saya sempat menyatakan kalau saya pada saat itu ditunjuk paslon (Capres-Cawapres), maka saya akan mundur saat itu juga. Karena pengalaman saya di 2019 saat saya Wagub (DKI Jakarta) dan saya memutuskan untuk mundur," ungkap Sandiaga Uno.
"Satu, saya tidak ingin ada benturan kepentingan, kedua, penyalahgunaan fasilitas negara dan ketiga, saya ingin total ingin kampanye tiap hari," tambahnya.
Keputusan tersebut diyakininya mampu memberikan keleluasaan Mahfud MD untuk bisa menyapa masyarakat di sisa masa kampanye.
Sehingga diharapkan bisa membawa peningkatan suara signifikan bagi pasangan Ganjar-Mahfud MD dalam Pilpres 2024.
"Pak Ganjar ini sedang rebound, dan momentum ini kita kawal, kita meyakini kita akan bisa mendapat suara Pak Ganjar di atas 30 persen dan bisa masuk ke putaran kedua," jelasnya. [Benhil Online]