Berita heboh yang beredar di media sosial (medsos) tentang penumpang Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh) yang mengaku ditodong oleh driver taksi online. Driver Gojek ikut menanggapinya.
Nyatanya, perlakuan kriminal tersebut hanya bohong belaka alias hoax. Penumpang itu mengaku berbohong tujuannya untuk meminta uang pada orang tua,
Pelaku telah membuat video klarifikasi yang didampingi oleh pihak kepolisian dari Polres Cileunyi, Kabupaten Bandung.
"Saya Raka melakukan kebohongan dengan melaporkan perampokan seolah saya alami demi meminta uang ke orangtua untuk kepentingan pribadi. Saya minta maaf ke kepolisian, KCIC, GoCar dan pihak lainnya," kata pelaku kebohongan itu lewat video di medsos, Rabu, 21 Februari 2024.
Pihak Gojek telah mengapresiasi kinerja kepolisian untuk mengungkap kasus tersebut.
"Di sistem kami, tidak terbukti ada pemesanan layanan GoCar di Stasiun Tegalluar oleh pihak yang mengaku sebagai korban tersebut. Informasi ini kemudian kami teruskan kepada pihak kepolisian," kata Head of Product Communications Corporate Affairs Gojek Rosel Lavina.
Rosel juga menyampaikan komitmen Gojek dalam menjaga standar keamanan dalam operasionalnya. Salah satu prosedurnya adalah seluruh mitra Gojek wajib melakukan verifikasi wajah untuk memastikan kesesuaian identitas.
Ditambah lagi, Gojek juga menyediakan fitur keamanan berupa Tombol Darurat dan Bagikan Perjalanan, yang tersedia di aplikasi mitra driver dan customer.
"Melalui fitur-fitur ini, Gojek dapat merespons dengan cepat laporan darurat yang dibuat sekaligus memungkinkan pengguna untuk membagikan informasi perjalanan kepada kerabat mereka," ujar Rosel.
Rosel sangat menyayangkan hoax dari oknum tersebut yang terlanjur menyebar dan merugikan layanan Gojek.
Bintang Lima
Menanggapi hoax penodongan tersebut, Edo (39 tahun) tidak habis pikir.
"Jangankan menodong, berkata kasar pada pelanggan saja kita nggak berani, meskipun kadang ada pelanggan yang aneh," ujar pria yang telah bergabung dengan Gojek sejak 2017 itu.
Edo menjelaskan kalau driver mengantisipasi agar pelanggan tidak berkomentar jelek di aplikasi Gojek.
"Jangan sampai pelanggan komentar jelek di aplikasi yang menyebabkan akun kita bermasalah. Jadi kita lebih sayang akun Gojek yang untuk kerja ini," ucapnya.
Edo juga berharap setiap pelanggan yang dilayaninya memberikan bintang lima. [Benhil]