Sejumlah elemen masyarakat yang tergabung dalam Petisi 100 bertemu Menko Polhukam Mahfud MD untuk mengusulkan pemakzulan Presiden Jokowi (Joko Widodo). Ternyata, 3 presiden RI sebelumnya juga pernah menghadapi proses pemberhentian itu.
Pihak Petisi 100 punya alasan untuk melakukan langkah tersebut.
"Pemerintahan Jokowi melakukan "praktik kekuasan yang korup dan berwatak dinasti politik," ujar salah satu anggota Petisi 100 Faizal Assegaf pada 9 Januari 2024.
Sedangkan pakar hukum tata negara dari Universitas Gadja Mada Zainal Arifin Mochtar menyatakan 3 alasan seorang presiden bisa dimakzulkan atau diberhentikan dari jabatan yaitu
1. Presiden melakukan pelanggaran pidana (korupsi, penghianatan kepada negara, dan tindak pidana berat lain).
2. Presiden melakukan perbuatan tercela.
3. Presiden tidak lagi memenuhi syarat untuk memimpin negara.
Proses pemakzulan, menurut Zainal, tidak sederhana karena harus melalui DPR, MK, dan MPR pada Kamis, 11 Januari 2024.
Nampaknya Petisi 100 harus bekerja ekstra keras untuk mewujudkan wacana tersebut karena peneliti senior pusat riset politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Firman Noor telah menyatakan hal sebaliknya.
"Mayoritas partai politik di parlemen masih mendukung pemerintahan Jokowi," ucap Firman Noor.
Presiden RI yang dimakzulkan
Nyatanya Jokowi tidak sendiri menghadapi isu pemberhentian dari sebagian masyarakat. Tiga presiden RI sebelumnya juga pernah mengalami hal serupa.
Berikut ini Benhil mengumpulkan dari berbagai sumber, 3 presiden yang coba dihentikan, yaitu:
1. Soekarno
Presiden yang akrab disapa Bung Karno itu dimakzulkan oleh kekuatan militer terutama militer yg didukung oleh proxy Inggris & Amerika Serikat (AS) akibat perang dingin dan juga kondisi ekonomi Indonesia yang sangat payah.
2. Soeharto
Pemakzulan presiden ke-2 RI itu karena dampak global turunnya ekonomi Indonesia akibat naiknya nilai dolar AS dan konflik intern militer. Tanpa dukungan militer, nyatanya Soeharto jadi loyo dan tumbang setelah setahun dihajar krisis ekonomi.
3. Gus Dur
Presiden bernama lengkap Abdurahman Wahid itu dimakzulkan dengan kasus Brunei Gate & Bulog Gate dengan tersangka utama Akbar Tanjung dan Yusuf kalla.
Hingga artikel ini ditulis, Jokowi belum menanggapi isu permintaan pemberhentian terhadap dirinya itu. [Benhil]