Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Bali resmi melaporkan Anggota DPD RI Arya Wedakarna ke polisi. Namun netizen mengunggah petugas atau frontliner Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar yang semakin bernuansa lokal.
Laporan pada senator yang mantan model dan cover boy Majalah Aneka itu berdasarkan dugaan penistaan agama. Ketua Bidang Hukum MUI Bali Agus Samijaya selaku pihak yang melayangkan laporan dan teregister dengan nomor LP/B/15/I/2024/SPKT/Bareskrim Polri.
Baca Juga: Klarifikasi Senator Bali dan Mantan FBI Arya Wedakarna Dituduh Rasis dan Pro Kontranya
"Rapat menyepakati agar kita membuat laporan pidana ke Bareskrim dan pengaduan ke BK (Badan Kehormatan) DPD RI," ujar Agus bertempat di Bareskrim Polri, Jakarta, saat melaporkan kasus itu, Jumat, 12 Januari 2024.
Meski begitu, pihak Agus sebenarnyanya tidak mempermasalahkan jika putra-putri Bali dipilih sebagai frontliner khususnya di Bandara I Gusti Ngurah Rai. Menurutnya, Arya tidak perlu mengucapkan pernyataan yang menyinggung masalah agama.
Tidak Singgung Agama
Terkait laporan MUI Bali tersebut, sebenarnya pihak Arya Wedakarna telah menyampaikan klarifikasi sebelumnya.
"Maka dari itu, saya ingin menyampaikan bahwa terkait dengan video viral yang beredar di masyarakat, bahwa video yang beredar adalah video yang telah dipotong oleh sejumlah media, maupun oleh orang yang tidak bertanggung jawab," ujar pria yang lahir pada 23 Agustus 1980 itu.
Selain itu, Arya juga mengaku tidak menyinggung agama dalam pernyataannya itu.
"Maka dari itu, kami tidak ada menyebutkan nama agama apa pun, nama suku apa pun, dan juga kepercayaan apa pun," ujar mantan anggota boyband FBI (Fajar Bintang Indonesia) yang juga beranggotakan Indra Bekti dan Roy Jordi itu.
Tidak lupa Arya Wedakarna juga menyatakan permintaan maaf.
"Maka dari itu saya menyampaikan klarifikasi, dan juga seandainya jika ada pihak-pihak, komponen bangsa Indonesia yang merasa tersinggung dan merasa keberatan dengan apa yang kami sampaikan, dari lubuk hati yang paling dalam saya selaku wakil rakyat Bali di DPD RI memohon maaf dengan tulus," ujar alumnus Fakultas Sosial Politik Universitas Trisakti itu.
Bandara Bali Bernuansa Lokal
Meski sedang berstatus dilaporkan, ternyata pernyataan Arya Wedakarna tentang pentingnya frontliner bandara bernuansa Bali mendapat respon positif, baik dari masyarakat (netizen) dan pemangku kepentingan.
Muncul banyak unggahan di media sosial (medsos) yang menunjukan kalau saat ini frontliner Bandara I Gusti Ngurah Rai telah semakin bernuansa lokal Bali.
'Ahamdulillah, petugas bandara I Gusti Ngurah Rai sudah bernuansa lokal. Menambah kesakralan Pulau Dewata', tulis seorang netizen.
Ada juga komentar yang senada.
'Di Bali itu rambut wanita adalah mahkota. Saya setuju dengan hal itu,' yang lain menambahkan.
'Orang asing mendarat di Bandara Indonesia kok disambut wanita sini bergaya Timur Tengah,' tulis netizen lain. [Benhil]