Calon presiden nomor urut tiga Ganjar Pranowo mengaku kerap mendapat keluhan dari para petani di banyak daerah di Indonesia terkait susahnya mendapatkan pupuk subsidi.
“Pertanyaan ini banyak sekali saya temukan saat saya berkeliling di Indonesia Timur, di Indonesia Tengah ya, di Indonesia Barat,” kata Ganjar dalam sebuah video yang dikutip pada Jumat, 5 Januari 2024.
Capres usungan PDI Perjuangan, PPP, Hanura, dan Perindo itu mengungkapkan ada tiga hal yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan masalah ini. Pertama, data petani mesti dibereskan.
“Yang pertama adalah data petani. Kenapa data petani ini menjadi penting karena kita akan tahu, di mana petaninya, berapa luas tanahnya, dan tentu saja berapa kebutuhan masing-masing dari petani itu,” jelas Ganjar.
Kedua, mendirikan pabrik pupuk agar kebutuhan para petani bisa dipenuhi. Dalam hal ini, kata Ganjar, subsidi untuk pupuk tidak boleh dikurangi.
“Yang kedua, tentu kita bikin pabrik pupuk, sehingga kebutuhan bisa dipenuhi dan tentu saja anggaran yang dialokasikan untuk subsidinya jangan dikurangi karena ini akan mengganggu produktivitas,” jelas capres berambut putih itu.
Selain itu, hal yang perlu dibereskan juga adalah pupuk subsidi harus tetap sasaran.
“Tentu saja kalau data sudah bagus, alokasi sudah bagus, maka harus tepat sasaran. Dan ini yang mesti kita lakukan agar para petani mendapatkan kecukupan,” kata Ganjar.
“Maka enam tepat pupuk, antara lain, tepat waktu, mutu, jumlah, jenis, tempat, dan harganya mesti betul-betul clear, sehingga petani mendapatkan itu.”
Sebelumnya, Ganjar menawarkan KTP Sakti sebagai salah satu program andalannya. KTP Sakti akan menyatukan berbagai kartu program-program bantuan sosial.
Salah satu tujuannya adalah agar program-program tersebut, termasuk pupuk subsidi, bisa tepat sasaran. [Benhil Online]