Dalam kisah wine atau anggur mahal, terselip cerita unik nan mengenaskan. Wine tersebut bernama Chateau Margaux buatan tahun 1787 yang menjadi rebutan kaum tajir di Amerika Serikat (AS).
Mulanya, sebotol wine tersebut memang sudah tersohor karena terdapat inisial TJ yang kepanjangan dari Thomas Jefferson, presiden ke-3 AS. Presiden pemiliki sebotol Chateau Margaux 1787 itu menjabat dua kali berturut-turut dari 1801 sampai 1809.
Seorang pedagang anggur William Sokolin mengetahui nilai minuman itu dan membeli dari sang presiden seharga Rp 3,5 miliar. Uang sebesar itu setara dengan harga mobil premium Lexus LX 570 Sport. Dia membawa liquor tersebut ke sebuah jamuan makan malam kaum atas.
Merasa membawa barang yang tidak murah, Sokolin berinisiatif mengasuransikan minuman keras yang berasal dari fermentasi anggur berkualitas tersebut.
Insting bisnis pengusaha minuman itu memang tajam, terbukti di pesta itu beberapa orang kaya berani membayar sebotol Chateau Margaux 1787 itu sebesar dua kali lipat dari harga yang dibayarkannya pada Mr. president, yakni Rp 7,7 miliar.
Disenggol Pramusaji
Namun ibarat pepatah malang tak dapat diraih, untung tak bisa ditolak, secara tidak sengaja, seorang pramusaji menyenggol meja tempat wine itu berada. Sebotol anggur kelas atas itu jatuh berkeping-keping di lantai.
Untunglah, William Sokolin telah membayar asuransi untuk minumannya sehingga pihak penjamin yang mengatasi insiden itu dan membayar wine ambyar itu sebesar uang yang dibayarkan Sokolin pada Jefferson.
Hingga saat ini Chateau Margaux 1787 masih memegang rekor sebagai wine paling mahal yang tidak pernah terjual dan tidak pernah dirasakan.
Tentu saja pramusaji ceroboh yang memecahkan botol anggur itu sepantasnya tidak perlu diberi tip pada makan malam itu. [Benhil]