Setiap memasuki bulan Januari, driver Gojek bersiap menghadapi masa sepi order atau paceklik. Kebanyakan ojol (ojek online) karya anak bangsa tersebut mengaku pasrah.
Driver Gojek sudah paham dan sebisa mungkin mengantisipasi kondisi paceklik itu karena mereka mengaku tidak bisa berbuat banyak. Hal itu disampaikan oleh Jarot (51 tahun).
"Sepi order awal Januari itu karena sistem aplikasi seperti itu, jadi kita tidak bisa berbuat banyak. Itu sudah terjadi lima tahun ini sejak saya gabung Gojek," ucap pria yang biasa mengambil order di Semarang, Jawa Tengah itu kepada Benhil pada Jumat, 29 Desember 2023.
Jarot menyatakan hanya Gojek yang mengalami paceklik order setiap awal tahun, ojol lain (Grab, Shopeefood, dan Maxim) belum pernah mendengar kondisi serupa.
"Kalau sepi nanti buka tabungan. Biasanya awal bulan Februari, order sudah normal," ucapnya sembari tersenyum kecut.
Perihal sepinya order Gojek yang biasa terjadi pada pembukaan tahun baru juga diamini driver Gojek bernama Amat (37 tahun).
"Hampir semua teman Gojek sudah terbiasa dengan kondisi sepi awal Januari," ujar pria yang sudah bergabung dengan Gojek sejak awal pendaftaran di Senayan, Jakarta tahun 2016 itu.
Ditanya penyebabnya, Amat hanya mengangkat pundaknya tanda tidak tahu. Kemudian dia menyatakan saat order perusahaan transportasi berbasis aplikasi itu sepi, akan mencari pekerjaan yang lebih pasti seperti tukang bangunan atau bersih-bersih rumah.
"Daripada putar-putar kota tidak dapat order, malah boros di bensin [pertalite], makan, dan rokok," ucap driver yang pernah mengambil order di Jakarta, Yogyakarta, dan Surabaya itu karena menyesuaikan proyek bangunannya.
Edo (28 tahun) juga mengetahui kalau Januari bakal sepi order.
"Dulu yang paling ngeri [sepi order-nya] tahun 2020. Saat Januari sepi order, ditambah ada pandemi Covid 19 awal bulan Maret. Sehingga sepi order hampir terjadi setahun penuh," ujar pria yang mengaku menjadikan Gojek sebagai profesi sambilan itu.
Kondisi itu menyebabkan Edo mencari pekerjaan tetap sebagai penjaga kos di daerah Tembalang, Semarang.
"Jadi kalau tiba-tiba sepi order, saya masih ada penghasilan setiap bulan untuk keluarga," ucapnya.
Sekolah dan Kampus Libur
Namun ada juga driver Gojek yang yakin kalau sepi pada awal Januari itu pasti ada penyebabnya. Seperti yang disampaikan Yanto (53 tahun).
"Kalau sepi order karena sistem aplikasi itu kan cuma menduga-duga saja ya. Menurut saya, sepinya itu karena sekolah dan kampus libur. Jadi sangat berdampak," ungkapnya.
Order dari anak sekolah dan kampus, menurut Yanto, sudah lebih dari 50 persen dari keseluruhan order Gojek. Jadi saat sekolah dan kampus tidak beraktivitas tentu order-nya jauh berkurang. Order kembali normal awal bulan Februari karena saat itu kampus sudah mulai masuk. [Benhil]