Hampir satu bulan berlansung, Konflik antara Israel dan Palestina semakin panas yang berdampak gerakan saling mendukung di berbagai belahan dunia. Arab Saudi sebagai negara di Kawasan Teluk justru menggelar pasta musik yang sangat meriah.
Konflik itu dipicu oleh serangan milisi Palestina bernama Hamas pada Sabtu berdarah, 7 Oktober 2023. Milisi yang menentang Zionis di wilayah Teluk itu secara membabi buta menyerang warga sipil hingga menewaskan 700 orang, di antaranya anak-anak, remaja, dan wanita.
Diserang dalam kondisi tidak siap karena sedang merayakan hari raya umat Yahudi, Simchat Torah, membuat Israel meradang sehingga bertekad menyerang balik Hamas dengan kekuatan maksimal di daerah Gaza.
Konflik tersebut memicu gerakan saling dukung di segala penjuru dunia. Anehnya, dukungan tersebut lebih banyak dipengaruhi kepentingan geopolitik negara tersebut.
China mendukung Palestina karena Israel akrab dengan Taiwan yang merupakan seteru China. Sedangkan India mendukung Israel karena seterunya, Pakistan dekat dengan Palestina secara mayoritas agama. Uniknya, Iran yang beraliran Syiah mendukung Hamas yang Sunni karena Hamas sedang berperang dengan Israel yang merupakan musuh Iran.
Beberapa negara yang mendukung Israel di antaranya Amerika Serikat (AS), Singapura, India, dan Filipina. Sedangkan yang mendukung Palestina di antaranya Rusia, Iran, Irak, China, dan Pakistan.
Negara-negara Kawasan Teluk yang pernah berkonflik dengan Israel, yakni Yordania, Mesir, Qatar, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi kini bersikap netral dengan perang Israel dan Palestina atau tepatnya milisi Hamas itu. Yordania dan Mesir malah bersikap antisipatif dengan menolak pengungsi Palestina di jalur Gaza yang akan masuk ke negara mereka.
Alasannya, secara historis kedua negara itu pernah bermasalah dengan pengungsi Gaza yang mereka tolong.
Saudi Pesta Musik
Sebelum konflik Israel-Palestina, Arab Saudi di bawah kepemimpinan Muhammad Bin Salman (MBS) sudah membina hubungan akrab dengan Israel. Kedekatan itu ditunjukan dengan membuka hubungan diplomatik, penerbangan langsung, dan mengucapkan selamat ulang tahun pada kerajaan Saudi.
Bahkan, saat ini beredar video viral saat Israel serang jalur Gaza pada Sabtu, 28 Oktober 2023, Arab Saudi sedang menggelar pesta musik Riyadh Season 2023.
Padahal, beberapa hari sebelum digelar event ke-4 ini, banyak desakan agar Saudi menunda pesta musik tersebut sebagai bentuk solidaritas bagi Palestina dan dukungan moral bagi penduduk Gaza. Namun, Pimpinan Otoritas Hiburan Umum Arab Saudi, Turki As-Seikh menyatakan Saudi sedang sibuk berkembang dan bangkit.
"Orang Saudi sibuk dengan perkembangan dan kebangkitan negaranya. Dan saya menyambut setiap pengunjung yang akan datang," ujar Turki As-Seikh lewat unggahan di media sosial.
Tidak Gubris
Tentu saja video tersebut mendapat banyak komentar saat dibagikan netizen Tanah Air.
'Saudi aja tidak menggubris dan mikir negaranya sendiri, lha umat plus namdua kok malah teriak-teriak jihad dan boykot yang justru merugikan negaranya,' tulis seorang netizen.
'Mereka [Palestina dan Israel] sudah lama disuruh damai, tapi tetap perang terus,' yang lain menambahkan.
'Kalau mau umroh ke Saudi jangan bawa bendera Palestina, bisa langsung ditangkap', tulis yang lainnya. [Benhil]