Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Cirebon Heru Subagia tak terima hasil dengan hasil survei Political Opinion yang menyebut elektabilitas PAN naik karena faktor Prabowo Subianto.
Calon Legislatif (Caleg) Nomor urut 8 PAN dari Dapil Jabar VIII (Cirebon- Indramayu) itu menegaskan pernyataan lembaga survei tersebut
salah kaprah dan ngawur.
Pria yang pernah menjabat sebagai Ketua DPD PAN Kabupaten Cirebon ini menegaskan bahwa kenaikan elektabilitas partai besutan Zulkifli Hasan itu yang melebihi 6,4 persen pada bulan November karena target awal sebesar 5 persen pada Pileg 2014.
"Itu lembaga survey enak saja asal klaim kubu Prabowo Subianto faktor utama Elektabilitas PAN naik, padahal Golkar juga dukung Prabowo, tapi Golkar malah turun sedangkan PKB dan Nasdem yang mendukung Anies malah naik," kata Heru.
Ketua Relawan Ganjar Pranowo (RGP) ini mengklaim sebagai kader PAN ia menolak jika elektabilitas partai berlambang matahari itu naik karena dukung Prabowo-Gibran.
Baca juga: Henry Yosodiningrat Persilahkan Pendukung Ganjar-Mahfud Pasang Baliho di Halaman Rumahnya
Menurutnya, kenaikan elektabilitas PAN merupakan hasil kerja keras dan kerja politik Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan.
“Mendukung Prabowo-Gibran belum bisa disimpulkan secara general jika partai yang dukung Prabowo-Gibran akan naik. Karena Partai Demokrat justru turun dan Perindo yang dukung Ganjar malah naik,” ujar Heru.
Survei terbaru Indonesia Political Opinion (IPO) mencatat keterpilihan calon presiden Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto, cukup tinggi di kalangan pemilih pemula atau generasi Z (Gen-Z) dan milenial.
Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah mengatakan, berdasarkan kelompok umur pemilih, Prabowo menjadi sosok yang paling dipilih oleh pemilih pemula (Gen-Z) dan milenial.
Dituturkan Dedi, dari 1.400 responden yang diwawancarai, 19 persen adalah generasi Z, dan 33 persen milenial.
“Hasilnya 31,4 persen responden memilih Prabowo Subianto, 29,5 persen memilih Ganjar Pranowo, dan 21,7 persen memilih Anies Baswedan. Sementara 11,6 persen belum menentukan pilihan,” ujar Dedi dalam keterangannya, Senin (20/11).
Lebih lanjut, Dedi mengatakan, tingginya elektabilitas Prabowo didorong oleh partai-partai politik yang mengusungnya memiliki basis pemilih pemula yang banyak.
“Partai Gerindra berada di posisi teratas dengan poin 21,7 persen. Disusul Partai Golkar 12,5 persen, dan Partai Amanat Nasional 11,6 persen,” paparnya.
“Sementara, Partai Kebangkitan Bangsa 9,2 persen, PDI Perjuangan 7,8 persen, Partai Nasdem 6,6 persen, Partai Keadilan Sejahtera 4,8 persen,” demikian Dedi.
Survei IPO kali ini menggunakan metode wawancara tatap muka dengan pengambilan sampel menggunakan teknik multistage random sampling (MRS), atau pengambilan sampel bertingkat. [Benhil Online]