Pencopotan Alat Peraga Sosialisasi (APS) Ganjar Pranowo-Mahfud MD belakangan ini marak terjadi di beberapa daerah. Terbaru, baliho capres-cawapres nomor urut 3 itu dicopot oleh Satpol PP Kota Jogja.
Sebelumnya, pencopotan baliho dan spanduk capres-cawapres yang diusung PDIP, PPP, Hanura, dan Perindo ini terjadi Pematangsiantar, Sumatra Utara, dan beberapa daerah lainnya.
Pencopotan baliho dan spanduk Ganjar-Mahfud menuai aksi protes dari para pendukungnya. Bahkan ada yang mendatangi Balai Kota Jogja memprotes aksi pencopotan alat APS berupa rontek bergambar mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu yang terpasang di sejumlah lokasi di Kota Jogja oleh petugas Satpol PP setempat.
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Henry Yosodiningrat tak tinggal diam terkait maraknya pencopotan APS Ganjar-Mahfud.
Pengacara kondang itu mempersilahkan bagi para pendukung capres-cawapres nomor urut 3 itu untuk memasang baliho dan spanduk di halaman rumahnya.
Hal ini ia sampaikan melalui sebuah spanduk besar yang terpasang di pagar depan rumah pribadinya di Jalan Margasatwa Raya, Pondok Labu, Jakarta Selatan.
Dalam spanduk tersebut tertulis " Silahkan pasang baliho Ganjar Pranowo - Mahfud MD di rumah ini, saya jamin tidak akan dicopot oleh siapapun termasuk aparat".
Di bagian bawah spanduk berwarna putih itu tertulis nama pria asal Lampung itu.
"TTD Prof. Dr. Henry Yosodiningrat, SH, MH". [Benhil Online]