Setiap negara memiliki adat istiadat dan budaya masing-masing. Beberapa kebiasaan yang wajar dan bahkan sopan, bisa dianggap tidak pantas bagi budaya lain.
Dalam hal budaya basa-basi, adat timur atau Asia cenderung fleksibel dan akrab, namun hal itu berbeda bagi budaya barat (Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, dan Eropa pada umumnya) atau lazim disebut bule.
Masyarakat bule cenderung lebih lugas dan tidak suka basa-basi. Mereka juga tidak suka mencampuri dan dicampuri urusannya oleh orang lain. Hal itu yang menyebabkan mereka tidak banyak memiliki ungkapan basa-basi dalam percakapan dalam bahasa Inggris.
Benhil mengumpulkan dari berbagai sumber, 7 pertanyaan basa-basi yang bagi orang Timur dianggap wajar, tapi dianggap tidak pantas bagi orang Barat atau bule, yaitu:
1. Kamu Mau Ke mana?
Pertanyaan kamu mau ke mana? atau dalam bahas Inggris 'Where are you going?' sangat lumrah ditanyakan oleh orang Indonesia pada teman atau tetangga. Mereka bukan bermaksud untuk ingin tahu mereka akan ke mana, tapi ungkapan memberi perhatian.
Namun bule tidak suka ditanya akan ke mana karena itu artinya si penanya ingin tahu urusan bule tersebut.
2. Kenapa Tidak dengan Suami/Istrimu?
Pertanyaan kok sendirian? Atau, kenapa tidak dengan suami atau istri? itu dianggap aneh oleh orang Barat karena mereka sudah dididik untuk independen atau mandiri sejak kecil. Jadi meskipun punya pasangan, mereka sering melakukan banyak hal sendirian.
3. Kapan Kamu akan Menikah?
Pertanyaan kapan nikah adalah pertanyaan yang juga melanggar batas personal bagi bule. Faktanya, banyak orang Jerman dan Jepang yang memilih tidak menikah dengan alasan untuk memberi keseimbangan populasi di dunia ini.
4. Apa Agamamu?
Pertanyaan tentang agama juga termasuk tidak pantas bagi orang Barat, terutama orang Eropa. Bagi mereka (yang umumnya sekular) agama adalah hal personal yang tidak perlu diungkapkan ke khalayak umum.
5. Berapa Gajimu?
Di sini antar teman biasa menanyakan besaran gaji, tapi hal itu tidak berlaku untuk bule. Bagi mereka, mengungkapkan besaran gaji pada orang lain bisa disebut pamer atau bisa juga mengeluhkan pendapatan. Oleh sebab itu mereka menghindari asumsi tersebut.
6. Mau saya traktir?
Orang Barat tidak suka ditraktir atau menraktir teman, meski mereka sudah akrab. Hal itu berkaitan dengan budaya mereka yang tidak suka disuap atau merepotkan orang lain. Mereka punya ungkapan khusus berkenaan dengan budaya tidak suka ditraktir ini, yakni 'Tidak ada makan siang yang gratis'.
7. Kenapa Tidak Beribadah?
Masih berkaitan dengan pertanyaan nomor 4, saat ditanya tentang agama, bule seringkali terpaksa menyebutkan agama yang diberikan orang tua saat mereka lahir. Namun jika dilanjut dengan pertanyaan kenapa tidak beribadah? atau, kenapa tidak ke gereja? itu adalah pertanyaan yang terlalu mencampuri urusan orang lain. Pada umumnya orang Barat tidak relijius karena bagi mereka empati lebih penting daripada ritual.
Selain 7 kalimat itu tentu saja masih banyak pertanyaan basa-basi yang wajar bagi adat Timur tapi tidak pantas bagi budaya Barat. Namun dalam percakapan sehari-hari, pernyataan itu yang sering muncul. [Benhil]