Kontestasi politik Indonesia tinggal 3 bulan lagi, lembaga survey Charta Politika melakukan survey pasca putusan MK (Mahkamah Konstitusi) yang kontroversial. Hasil survey ternyata di luar dugaan banyak orang di Pilpres (pemilihan presiden) 2024.
Sebelumnya banyak yang menganggap putusan MK itu akan mengecewakan berbagai pihak, termasuk pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi). Alasannya, putusan itu dianggap memberi jalan putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka untuk maju sebagai cawapres (calon wakil presiden), mendampingi Capres (calon presiden) Prabowo Subianto.
"Ada tuduhan dari publik kepada MK bahwa bukan the guardian of constitution, tapi the guardian of keluarga Jokowi," kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin Jumat, 13 Oktober 2023.
Dikhawatirkan kekecewaan itu bisa membuat pendukung Jokowi membelot ke pasangan calon (paslon) lain.
Ternyata menurut Charta Politika, justru elektabilitas Gibran yang baru 2 tahun terjun ke dunia politik mampu bersaing dengan Mahfud MD yang sudah puluhan tahun di bidang itu. Elektabilitas Walikota Solo itu 32%, sedangkan Mahfud MD sebesar 34,8%.
Survey tersebut juga membuktikan kalau Efek Jokowi masih kuat meski yang dicalonkan cawapres adalah putranya. Hasilnya elektabilitas Capres Prabowo hanya terpaut 1,4% dengan Capres Ganjar Pranowo. Prabowo sebesar 35,5% dan Prabowo 36,9%. Sedangkan Anies Baswedan justru semakin turun menjadi 24,3%.
Padahal pada kontestasi politik sebelumnya, rata-rata elektabilitas Capres Prabowo terpaut jauh (sekitar 15%) dibandingkan Capres Jokowi saat 3 bulan jelang Pilpres 2019.
Ganjar Kalah dengan Cara Biasa
Elektabilitas Prabowo yang hampir mengalahkan Ganjar itu pernah diulas Penggiat media sosial (medsos) dan CEO Selaras Holding Group DR. Edhijanto W. Taufik. Dia menyatakan jika Ganjar memakai cara biasa, pasti bakal kalah dengan Prabowo Subianto.
Edhijanto menambahkan Jokowi sudah mengalami saat menghadapi Prabowo dengan cara biasa hanya menang tipis (10%) dan harus mengikuti putaran ke dua.
"Kalau saat ini Ganjar dan Prabowo masuk putaran kedua, maka ada kecenderungan pemilih Anies Baswedan yang merupakan antitesa Jokowi dan pembenci PDIP akan pilih ke Prabowo dengan jargon asal bukan PDIP," ucapnya lewat media sosial, Minggu, 15 Oktober 2023. [Benhil]