Raksasa media sosial milik Elon Musk, X, telah dijatuhi denda sebesar A$610.500 oleh Komisi Keamanan Elektronik Australia karena tidak bekerja sama dalam penyelidikan terkait dengan praktik pelecehan anak.
Denda tersebut mungkin terlihat kecil bagi Musk, yang membayar US$44 miliar untuk mengakuisisi platform tersebut. Namun, hal ini menimbulkan kekhawatiran yang signifikan tentang komitmen platform ini terhadap keselamatan pengguna.
Masalahnya dimulai ketika X gagal menjawab pertanyaan tentang daya tanggap dan metode untuk mendeteksi materi pelecehan anak.
Setelah mengambil alih Twitter dan mengubahnya menjadi X, Musk menyatakan bahwa memerangi eksploitasi anak adalah prioritas utama perusahaan.
Namun, regulator Australia menemukan bahwa tindakan X tidak sesuai dengan ucapannya.
Baca juga: Skuter Listrik P1 Baru dari Infinite Machine Dilengkapi Pengeras Suara
Penyelidikan yang sedang berlangsung di Uni Eropa terhadap X untuk potensi pelanggaran undang-undang teknologi baru tengah dilakukan.
Tuduhan mengarah pada lemahnya upaya platform ini dalam memerangi disinformasi, terutama yang terkait dengan konflik Hamas-Israel.
Dampak denda ini lebih dari sekadar nilai moneter. Denda ini memberikan pukulan reputasi kepada X di saat para pengiklan sudah skeptis.
Platform ini telah mengalami penurunan pendapatan secara terus menerus, dan keadaan bisa memburuk jika tidak mengambil langkah-langkah efektif untuk moderasi konten.
Julie Inman Grant, Komisaris e-Safety, mengajukan sebuah pertanyaan penting. Jika X benar-benar berkomitmen untuk menangani konten ilegal, mengapa tidak transparan dalam tindakannya? Tidak adanya jawaban dapat mengindikasikan kurangnya solusi, sarannya.
Baca juga: Toyota Luncurkan Mobil Listrik Land Cruiser Se yang Stylish
Dikutip dari Gizmochina, Kantor X di Australia ditutup setelah akuisisi, sehingga tidak ada perwakilan lokal yang bisa memberikan komentar mengenai masalah ini.
Jika X tidak membayar denda, Komisi Keamanan Elektronik dapat membawa perusahaan tersebut ke pengadilan. Dan waktunya tidak bisa lebih buruk lagi bagi X.
Mereka baru-baru ini mengonfirmasi pengurangan tenaga kerja global sebesar 80% dan mengakui bahwa langkah-langkah deteksi proaktif mereka telah menurun. [Benhil Online]