Pengamat Politik Saiful Huda Ems. menulis syair atau puisi yang ditujukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menumpahkan segenap perasaannya. Jokowi sendiri juga menanggapi kekecewaan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)
Puisi yang ditulis oleh pengamat yang pernah menjadi Relawan Harimau Jokowi itu beredar di media sosial pada Selasa, 31 Oktober 2023. Berikut ini syairnya;
Menghantam Kepalsuan
Bertahun-tahun kami menjagamu. Menghadapi musuh-musuhmu tanpa sepengetahuanmu.
Kaupun kemudian nampak sempurna. Seolah kau pemimpin pemberani tiada tara.
Namun belakangan kami baru tau kau ternyata pecundang.
Konstitusi kau coba-coba permainkan. Sanak keluargamu kau hebat-hebatkan. Jerit tangis rakyat tak kau hiraukan.
Sepuluh Matahari kukelilingi. Ratusan bulan ku telusuri. Berbagai badai keraguan ku habisi. Tombak telunjuk saktimu ku ikuti.
Tetapi ternyata kau penuh kepalsuan. Demokrasi kau hancur leburkan. Sikap-sikap politikmu brutal. Kasak-kasukmu dengan para pemodal memuakkan.
Istana bukan milikmu tapi milik kami. Keluarlah dari sana segera!
Kehormatanmu sudah tergadai. Perjuangan Reformasi 98 sudah kau hianati.
Keringat-keringat perjuangan kami sudah kau perjual belikan. Maka kehancuran nama besarmu itu keniscayaan.
Suatu ketika kekecewaan rakyat akan mengkristal. Menghantam seluruh kepalsuan yang kau sembunyikan!
Selain sebagai pengamat politik dan relawan Jokowi, Saiful juga dikenal berprofesi sebagai pengacara.
Tanggapan Jokowi
Masih terkait dengan kekecewaan terhadap dirinya, Jokowi mencoba menanggapi rasa itu dari beberapa kader PDIP saat dia berada di Pasar Bulan, Gianyar, Bali, 31 Oktober 2023.
Rasa kecewa itu dipicu oleh sikap Jokowi yang tidak mencegah putra sulungnya untuk maju sebagai cawapres (calon wakil presiden) mendampingi Prabowo Subianto. Padahal Prabowo adalah rival Jokowi dan PDIP di Pilpres (pemilihan presiden) 2014 dan 2019.
"Saya tidak ingin mengomentari," ujar Jokowi menanggapi pertanyaan terhadap rasa kecewa PDIP itu.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan partai berlambang banteng monjong putih itu merasa sedih dan luka hati yang perih karena Jokowi disinyalir telah meninggalkan kendaraan politik yang membesarkannya itu.
"PDIP selama ini telah mencintai dan memberikan keistimewaan kepada Jokowi," ucapnya pada Minggu, 29 Oktober 2023. [Benhil]