Desa Wisata “Trah Aji” Traji, di Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah memang layak untuk dikunjungi.
Tak hanya keindahan alam saja yang bisa dinikmati di desa ini, tapi juga keunikan kuliner tradisionalnya.
Salah satu kuliner khas yang terkenal dari desa yang berjarak 17 kilometer dari pusat Kota Temanggung ini adalah jenang gempol.
Jajanan ini tidak mudah didapat di daerah lain, sebab kuliner berbahan tepung beras ini hanya dibuat oleh satu keluarga di desa itu.
Hingga saat ini, pembuatan jenang gempol masih terjaga dan turun temurun.
Tak berlebihan jika ada sensasi yang berbeda saat menyantap kuliner ini.
Baca juga: Sego Pedes Tempe Semangit Khas Pati Paling Diburu Wisatawan
Pasangan suami-istri Mbah Walmin (70) dan Mbah Jumput (68), yang saat ini masih memproduksi jajanan ini. Kemampuannya itu diturunkan ke anak-cucunya.
“Iya, jenang gempol hanya dibuat di keluarga ini. Tidak ada yang lain. Saya juga diajari orang tua dulu, dan sekarang saya tularkan ke anak dan cucu,” ujar Mbah Jumput.
Jenang gempol, jelas Mbah Jumput, terbuat dari tepung beras. Caranya, beras digiling halus, lalu dikukus dan diaduk kemudian dibuat gempol membulat besar. Selanjutnya dibentuk menjadi bulat kecil-kecil.
“Nah, itu kemudian buat jenangnya pakai tepung beras diberi gula merah. Jenang yang sudah jadi diberi gempol dan dibungkus dengan daun pisang,” tuturnya.
Ditambahkan, jenang gempol bisa disantap langsung, atau lebih nikmat dicampur dengan santan kelapa. Kekhasan rasa sajian itu akan membuat orang terus kangen.
“Bisa dimakan langsung setelah dicampur dan dibungkus daun pisang. Atau lebih enak pakai santan kelapa,” beber Mbah Jumput.
Baca juga: Classico, Kafe Pertama di Bandung yang Menyajikan Coffee Canning
Mbah Walmin menambahkan, di hari biasa ia bisa memproduksi 120 bungkus untuk dijual di sejumlah pasar tradisional di Temanggung.
“Kalau ada pesanan bisa mencapai 1.500 bungkus lebih. Wah, kewalahan kalau ada pesanan banyak, soalnya hanya berdua atau paling dibantu anak-anak,” imbuhnya. [Benhil Online]