Pemimpin Saudi Pangeran Mohammad bin Salman (MBS) menyatakan kondisi kedekatan kerajaan yang dipimpinnya secara de facto dengan Negara Israel.
"Setiap hari kami semakin dekat [dengan Israel]," ujar MBS seperti dikutip dari AFP, Kamis, 21 September 2023.
Pernyataan MBS itu guna menepis isu penundaan pembicaraan antara Saudi dan Israel, di mana Amerika Serikat (AS) menjadi penengahnya. Dia juga menegaskan bahwa normalisasi hubungan bilateral Saudi dan Israel semakin positif.
Terkait dengan isu pendudukan Israel di wilayah Palestina, MBS tetap menganggapnya penting.
"Untuk kami, isu Palestina sangatlah penting. Kami perlu menyelesaikan masalah itu. Kami perlu meringankan hidup mereka," ujar pangeran berumur 38 tahun itu.
Meskipun Saudi dan Israel semakin dekat, pihak Kerajaan Saudi tetap mendukung solusi konflik Israel-Palestina berdasarkan pembentukan negara Palestina sesuai dengan perbatasan pada 1967.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyatakan kedekatan Arab Saudi dan Israel adalah 'peristiwa transformatif' yang sulit dicapai.
"Khususnya menyatukan kedua negara ini akan mempunyai dampak yang kuat dalam menstabilkan kawasan, dalam mengintegrasikan kawasan, dalam menyatukan masyarakat, dan tidak membuat mereka saling bermusuhan. Namun sulit untuk mencapai ke sana," ucap Blinken dalam wawancara dengan ABC News, Rabu, 20 September 2023.
Sebelum Saudi, Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain adalah dua negara Teluk yang telah secara resmi melakukan normalisasi hubungan dengan Israel.
Ucapan Selamat HUT
Upaya pendekatan dua negara itu telah dilakukan sejak 2020 saat Pemerintah Israel mengucapkan selamat pada Arab Saudi atas perayaan Hari Nasional atau Hari Ulang Tahun (HUT) kerajaan tersebut ke-90 tanggal 23 September 2020 silam.
'Kami menyampaikan ucapan selamat yang tulus kepada Kerajaan Arab Saudi, raja, pemerintah, dan rakyatnya pada Hari Nasional ke-90. Semoga hari itu kembali kepadamu dengan kebaikan dan berkah dalam terang keamanan, keselamatan, dan kemakmuran, dengan harapan kami agar suasana damai, kerja sama, dan bertetangga yang baik akan berjaya,' tulis pihak Israel dalam bahasa Arab lewat akun Twitter Kementerian Luar Negeri Israel @IsraelArab.
Kedekatan yang lain adalah dengan pembukaan hubungan diplomatik antara kedua negara. Kabar tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid. Pihak AS dan negara-negara Teluk ikut andil dalam proses pendekatan itu.
"Kami percaya ada kemungkinan untuk melakukan proses normalisasi dengan Arab Saudi. Ini untuk kepentingan kami, " ucap Lapid disiarkan Radio Angkatan Darat, seperti dikutip Times of Israel, Jumat, 3 Juni 2022.
Dengan dibukanya hubungan diplomatik Saudi dan Israel berdampak pada pembukaan penerbangan langsung dari Tel Aviv ke jeddah pulang pergi. Kabar itu disampaikan Menteri Kerja Sama Kawasan Israel Esawi Freij.
"Saya yakin bahwa dalam satu tahun, Muslim di Israel bisa terbang dari [bandara] Ben Gurion ke Jeddah, dan dari sana ke Makkah untuk menunaikan ibadah haji," ujar Freij yang kebetulan juga beragama Islam. [Benhil]