Terkait majunya putra sulung Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres (calon wakil presiden), Relawan Ganjar Pranowo, Sabar Mangadoe menyebut Gibran Si Malin Kundang atau Jokowi Pengkhianat.
Pernyataan Mangadoe itu masih mengulas kontroversi majunya Gibran sebagai cawapres mendampingi Capres (calon presiden) Prabowo Subianto di Pilpres (Pemilihan presiden) 2024.
Menurutnya, Dwi-Tunggal, yang terdiri dari Ketum (ketua umum) PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dan Jokowi akan gelar drama politik Pilpres 2024 dalam 5 babak. Pada babak Ke-5 atau babak akhir, paslon (pasangan calon) Ganjar Pranowo dan Mahfud MD akan menang satu putaran.
"Saat ini sedang berlansung babak ke-3 yang berjudul Jokowi Pengkhianat," ungkap Sabar Mangadoe lewat pesan tertulis yang beredar di media sosial pada Minggu, 29 Oktober 2023.
Pria yang menjabat sebagai Penasehat relawan Dulur Ganjar Pranowo itu menyatakan jika prediksinya tentang drama politik itu salah, masih ada sisi baiknya, yakni Ganjar dan Mahfud akan menang satu putaran dengan meraih suara 55,5%.
"Energi pergerakan rakyat semesta akan mendukung Kubu Kebajikan, Kubu Pancasilais Sejati, Ganjar dan Mahfud MD," ujar Mangadoe.
Majunya Cawapres Gibran, menurutnya, sama saja melawan bapaknya, yakni Jokowi yang masih di kubu PDIP.
"Itu namanya durhaka pada Jokowi atau kalau dalam cerita rakyat disebut Gibran si Malin Kundang," kata Mangadoe.
Prabowo Insecure
Berbeda dengan Relawan Ganjar itu, Analis politik dari Universitas Bakrie, Muhammad Tri Andika menyoroti kiprah Gibran itu dari sudut Prabowo.
Andika menganalisa, secara normatif Koalisi Indonesia Maju memilih cawapres Gibran memakai pertimbangan elektoral, teritori, dan regenerasi politik anak muda.
"Saya melihat dipilihnya Gibran lebih terkait dengan kebutuhan mendasar Prabowo dalam Pilpres 2024, yakni perasaan insecure Prabowo berdasarkan pengalamannya di Pemilu 2014 dan 2019," ucapnya pada hari yang sama. [Benhil]