Templek merupakan salah satu makanan khas dari Kabupaten Banyumas Provinsi Jawa Tengah (Jateng).
Kuliner ini terbuat terbuat dari sisa pengolahan tahu yang kemudian dibulatkan kecil seukuran bola bekel.
Sebagai tambahan rasa, dicampur dengan bawang putih, kencur, dan cabai yang telah dihaluskan.
Adonan yang telah terbalur bumbu dan membulat kemudian dicelupkan dalam tepung, lalu digoreng.
Ketika digigit dalam keadaan panas, ada sensasi renyah namun lembut di dalam dan cita rasa rempah yang langsung meruah.
Jika kurang pedas, bisa dikunyah menggunakan cabai atau dicocol sambal kecap.
Baca juga: Peuyeum, Makanan Khas Bandung yang Paling Diburu Wisatawan
“Selain bumbu itu, dicampur sama garam, gula jawa juga. Buatnya itu diemplek-emplek (dibulatkan) lalu digoreng, makanya namanya templek. Ada juga yang menyebut ini dengan nama ranjem,” ujar Mastuti, penjual templek di Pusat Kuliner Prathista Hasta, Kota Purwokerto.
Selain templek, ada berbagai olahan penganan yang menggunakan kedelai sebagai bahan utamanya. Hal ini karena, Kabupaten Banyumas memang dikenal sebagai salah satu produsen tempe dan tahu di Jawa Tengah.
Wilayah Desa Kalisari, Kecamatan Cilongok satu di antaranya. Di kampung ini, pada tahun 1990-an terdapat ratusan unit usaha tahu skala rumahan. Tak ayal, bahan baku pembuatan templek pun berlimpah.
“Belinya (ampas tahu) dari pasar, murah kok, cuma sekitar seribu rupiah, dapat satu kresek,” tambah Mastuti.
Ditanya soal harga, pedagang 49 tahun itu mengatakan, templek dijual dengan harga Rp500 per butir.
Saat liburan, penganan ini biasanya laku diborong oleh wisatawan atau pengunjung dari luar kota.
Monica, salah satu pengunjung mengakui, kebanyakan orang lebih mengenal mendoan ketimbang templek sebagai makanan Banyumas.
Baca juga: Mie Kocok, Kuliner Asal Bandung Ada Sejak 1958
Padahal, rasanya khas dan gurih, tak kalah dengan mendoan, dan membuat si pemakannya selalu ketagihan.
“Gurihnya itu yang bikin pengin nambah terus,” ungkapnya.
Anda penasaran ingin mencoba templek? Beli saja di penjual gorengan yang ada di Kota Purwokerto.
Jika tidak, dapatkan di Pusat Kuliner Prathista Harsa, Jalan Jendral Sudirman yang berada 200 meter dari alun-alun. [Benhil Online]