Tudingan Jokowi sedang membangun politik dinasti belakangan ini ramai diperbincangkan publik.
Hal ini menyita perhatian berbagai kalangan termasuk pegiat media sosial Denny Siregar.
Denny Siregar yang selama ini dikenal sebagai loyalis Jokowi, kini berani mengkritik mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Denny Siregar mengakui bahwa sebenernya ia tidak terlalu memperdulikan isu tentang politik dinasti itu.
Baca juga: Pendukung Garis Keras dan Pengamat Politik Kecewa pada Jokowi, Termasuk Denny Siregar
"Saya hanya peduli dengan nasib bangsa ini ketika hukum bisa dimainkan oleh penguasa. Itu penghianatan terhadap reformasi namanya," ujar Denny Siregar dalam akun YouTube Merahputih TV.
Menurutnya, Jokowi seharusnya tidak berdiam diri saja ketika namanya diseret-seret dalam melegalkan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait gugatan batas usia capres-cawapres.
"Pak Jokowi seharusnya gelisah ketika namanya ditarik-tarik dalam melegalkan masalah yang ada di Mahkamah Konstitusi," kata Denny Siregar.
Selain itu kata Denny, untuk menipis tudingan tersebut, meski baru sekedar isu, tetapi Jokowi seharusnya melarang Gibran Rakabuming Raka ikut dalam konstelasi Pilpres tahun 2024, karena belum cukup umur.
Baca juga: Orasi Jokowi Hanya Basa-Basi Meski Didukung Nasdem
"Kenapa Pak Jokowi tidak melarang Gibran untuk ikut Pilpres karena belum cukup umur sesuai yang disyaratkan konstitusi?" tanya penulis buku ' Tuhan dalam Secangkir Kopi' ini.
Mahkamah Konstitusi sendiri akan mengumumkan putusan hasil gugatan terkait batas usia capres-cawapres pada Senin, 17 Oktober 2023.
Denny Siregar berharap keputusan Mahkamah Konstitusi terkait gugatan batas usia capres-cawapres nantinya tidak memperburuk situasi politik di Tanah Air. [Benhil Online]