Organisasi Hamas menyerang wilayah Israel secara membabi buta. Berikut ini 8 hal tentang organisasi tersebut.
Serangan secara mengejutkan itu dilakukan pada Sabtu, 7 Oktober 2023. Selain menyerang dan menculik warga sipil di perbatasan Israel yang menewaskan 700 orang warga Israel, Hamas juga melepaskan sekitar 2.500 roket.
Hari itu merupakan saat yang naas buat Israel karena serangan dilancarkan saat hari raya umat Yahudi, Simchat Torah pada Sabtu dan Minggu. Tidak menunggu waktu lama, pihak Israel langsung melancarkan serangan balasan dan krisis Palestina - Israel kembali terulang.
Organisasi Bentukan Ikhwanul Muslimin
Pro dan kontra terhadap serangan dari kedua pihak itu datang dari segala penjuru dunia baik lewat media cetak maupun media sosial.
Hamas sebagai pihak pertama yang bertanggung jawab terhadap serangan itu adalah organisasi yang bercokol di Palestina. Benhil mengumpulkan dari berbagai sumber 8 hal tentang Hamas, yaitu:
1. Hamas yang didirikan tahun 1987 adalah gerakan Islam Sunni dan milisi nasionalis Palestina yang menentang pendudukan Zionis di wilayah itu.
2. Perbedaan Hamas dan PLO (Palestine Liberal Organisation) yaitu Hamas menginginkan semua tanah Israel, sedangkan PLO menerima resolusi Two-state solution.
3. Hamas dibentuk dan dibina oleh organisasi internasional Ikhwanul Muslimin.
4. Tahun 2000 terjadi gerakan Intifada II atau Intifada Alaqsa yang dipicu oleh tindakan Hamas yang menolak resolusi Two-state solution.
5. Jumlah korban pada intifada II jauh lebih besar karena Irak dan Iran membantu Hamas dengan persenjataan dan roket.
6. Konflik Israel - Palestina (yang dalam hal ini yang diwakili oleh Hamas) tidak pernah berakhir karena keduanya saling kukuh. Israel tidak akan meninggalkan Tepi Barat dan Hamas tidak setuju dengan negara Israel yang didirikan tahun 1947.
7. Israel mulai berusaha membina hubungan baik dengan negara Arab seperti Saudi, UEA, Mesir, Yordania, dan lain-lain. Lain halnya dengan Hamas yang selalu berperang dengan negara tetangga di Arab, bahkan dengan sesama pejuang Palestina, Fattah juga berperang.
8. Pandangan Indonesia atas konflik Israel - Palestina berbeda dengan Hamas. Indonesia setuju dengan resolusi Two-state solution.
Tentu 8 hal di atas bisa menjadi sedikit gambaran mengapa konflik pada kedua negara itu sulit rampung. [Benhil]